Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNN: Satu Juta Pelajar Terjerat Narkoba

Kompas.com - 16/05/2008, 13:10 WIB

JAKARTA, JUMAT - Badan Narkotika  Nasional (BNN) memperkirakan tidak kurang dari 1,1 juta pelajar dan mahasiswa di tanah air telah terlibat dalam penyalahgunaan narkoba. Mereka merupakan bagian dari 3,2 juta jiwa di tanah air yang terjerat narkoba sehingga diperlukan kampanye aktif dan terus-menerus untuk mengurangi tingkat pemakaian zat adiktif tersebut.

"Karena itu, diperlukan upaya intensif untuk mengurangi jumlah pemakai narkoba," kata Sekjen Yayasan Cinta Anak  Bangsa(YCAB)  dr Iskandar Irwan Hukom kepada pers di Jakarta, Jumat.

Iskandar Irwan mengemukakan hal itu ketika menjelaskan penyelenggaraan  kampanye penanggulangan  penyalahgunaan narkoba bagi anak-anak muda  di berbagai kota di tanah air yang merupakan hasil kerja sama  YCAB, BNN serta PT Samsung Electronics.

Tema kampanye ini adalah" Nge-dugs? Gak Deh". Anak-anak muda di tanah air diajak mengikuti lomba ini untuk membuat slogan dan poster dengan menggunakan teknologi informasi.

Iskandar mengemukakan di Jakarta sendiri diperkirakan jumlah pengguna narkoba  telah mencapai 150.000 orang dan daerah lain yang diperkirakan juga banyak terjadi penyalahguaan narkoba adalah Papua. Tujuan Yayasan Cinta Anak Bangsa adalah ikut aktif mengurangi jumlah pemakai narkoba terutama di kalangan muda karena merak ini merupakan penerus bangsa.

"Kegiatan ini merupakan bagian dari aksi menyambut Hari Anti Narkoba Internasional yang jatuh pada tanggal  26 Juni  2008," kata Iskandar Irwan.

Di Indonesia, jenis madat yang paling banyak dikonsumsi adalah ganja, kemudian shabu-shabu serta putaw.. Sekalipun 3,2 juta orang  di Indonesia diduga terlibat narkoba, namun BNN menduga sebenarnya angka riil di lapangan adalah lebih besar lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com