Kegiatan yang monoton sebagai atlet, lanjut Lilik, kadang membuatnya jenuh dan suntuk. ”Penghiburnya hanya teman-teman sesama pebulu tangkis,” kata Lilik.
Menyesalkah Lilik? ”Tidak, saya malah merasa berutang pada bulu tangkis. Saya mendapat banyak pelajaran disiplin, tanggung jawab, bahkan sopan santun. Saya ingin membalasnya dengan memajukan bulu tangkis,” ujarnya.
Penerbitan buku Mental Juara adalah bagian dari balas budi Lilik pada bulu tangkis. Selain itu, sejak tahun lalu, dia menjadi Sekjen Super Liga Badminton. ”Ini tantangan baru lagi buat saya,” katanya.
Ah Lilik, buatlah pemain bulu tangkis Indonesia lainnya bisa bermetamorfosis seperti kamu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.