JAKARTA, KAMIS - Mantan Mensesneg Yusril Ihza Mahendra cukup percaya diri. Dalam diskusi tentang kepemimpinan muda, Kamis (8/5) di Jakarta Media Center, dengan tegas ia menyatakan, tak ada alasan baginya untuk tidak maju mencalonkan diri pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2009 mendatang.
Ia membandingkan, kondisi pada tahun 1999 ketika dirinya bertarung dengan Gus Dur dan Megawati dalam voting di MPR. Saat itu, Yusril memilih mundur karena dianggap masih terlalu muda. "Saat itu saya disuruh mundur karena dianggap masih terlalu muda. Sekarang, tidak ada alasan untuk mengatakan saya masih terlalu muda dan tidak berpengalaman. Setelah 10 tahun, kalau saya ditanya siap jadi presiden? Saya jawab, saya siap, saya mampu," kata Yusril.
Yusril bercerita, saat itu Wakil Presiden Jusuf Kalla menanyakan niatnya menjadi capres. "Pak Jusuf Kalla bertanya ke saya, kamu mau jadi capres? Sudahlah biar orang Jawa saja (yang jadi Presiden). Saya pikir, wah susah kalau begitu. Kalau dianggap belum mampu, saya akan berusaha untuk belajar. Kalau dianggap belum berpengalaman, saya akan bekerja. Tapi kalau saya dilahirkan sebagai orang Padang, bagaimana caranya saya bisa jadi orang Jawa? Eggak bisa diusahakan kalau yang begini," lanjut Yusril, yang disambut tawa peserta diskusi.
Namun, Yusril menyadari bahwa menjadi presiden bukan hal mudah. Menurut dia, seorang presiden harus cerdas dan mampu memikirkan hal-hal yang tidak dipikirkan orang lain. "Selain itu juga harus bisa memimpin dengan gaya demokrasi modern. Kalau yang kita lihat sekarang, gaya pemimpin sekarang masih tradisional kharismatik. Dengan gaya seperti itu, susah membawa negara kita maju," kata dia. (ING)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.