BANGKOK, SENIN - Harga minyak menembus rekor baru di atas 117 dolar AS per barrel pada awal transaksi di bursa komoditi Asia Senin (21/4) ini. Serangan milisi ke jaringan pipa minyak di Nigeria akhir pekan lalu menjadi salah satu pemicu kekhawatiran pasar terhadap suplai minyak. Komentar mengenai kemungkinan organisasi eksportir minyak OPEC tidak meningkatkan kuota produksi juga turut memicu lonjakan harga minyak.
Kontrak pengiriman mentah light sweet untuk pengiriman bulan Mei 2008 sempat melonjak hingga 117,05 dolar AS per barrel sebelum kembali menurun pada posisi 116,58 dolar AS per barrel di bursa komoditi New York Mercantile Exchange.
Jumat (18/4) pekan lalu, kontrak pengiriman minyak untuk Mei mendatang tercatat mengalami kenaikan 1,83 dolar AS dan ditutup pada posisi 116,69 dolar AS per barrel. Lonjakan harga minyak itu terjadi setelah Gerakan Emansipasi Delta Nigeria, kelompok milisi utama di selatan Nigeria, melancarkan serangan ke jaringan minyak Royal Dutch Shell PLC.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.