Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Kelainan Ginjal Anak

Kompas.com - 18/04/2008, 10:31 WIB

• Obat-obatan
Itulah mengapa tak henti-hentinya diserukan untuk berhati-hati mengonsumsi obat selama hamil. Terutama jenis antibiotika atau obat-obatan antikanker. Sederhananya, jangan pernah mengonsumsi obat tanpa sepengetahuan dokter.

• Radiasi
Faktor radiasi yang dimaksud di sini adalah bila si ibu terpapar X-Ray. Itulah mengapa di ruang radiologi untuk pemeriksaan rontgen jelas-jelas
terpampang larangan bagi perempuan yang tengah hamil.

BAGAIMANA MENDETEKSINYA?

Hidup di zaman yang serbacanggih dan modern seperti sekarang ini tentu saja  memberi banyak kemudahan. Salah satunya, kata Endang yang merupakan dokter anak subspesialisasi nefrologi, teknologi dan ilmu pengetahuan kedokteran yang sudah sedemikian maju sehingga memungkinkan untuk mendeteksi kelainan ginjal bawaan sejak dini. Selagi masih dalam kandungan (tepatnya di trimester ketiga), dengan  bantuan USG dokter bisa menemukan kecurigaan adanya kelainan/gangguan pada ginjal dan sistem kemihnya. Pada pembengkakan ureter, salah satu atau kedua ginjal janin tampak membesar.

Pada beberapa kasus, misalnya hidronefrosis, ada beberapa dokter yang berani melakukan tindak penanganan saat bayi masih dalam kandungan. Meski biasanya tindakan baru dilakukan oleh dokter ginjal anak setelah bayi lahir.

USG umumnya digunakan untuk memastikan kondisi ginjalbayi. Setelah itu barulah dilakukan tindakan yang disesuaikan berdasarkan kondisi yang ditemui.  Apakah lewat operasi, terapi, atau penyedotan cairan saja. Sayangnya, ada juga gangguan ginjal bawaan yang tidak terdeteksi saat di dalam kandungan. Gangguan ini umumnya baru terdeteksi sesudah si bayi lahir dengan memperlihatkan  tanda-tanda, di antaranya 2 hari tidak BAK, kesulitan kencing, atau ada benjolan  di samping kanan/kiri perutnya. Jika menemukan ciri-ciri tersebut biasanya  dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut atau merujuk ke dokter anak yang mendalami ginjal guna mendapat pemeriksaan dan penanganan semestinya.

Sementara pada usia balita, kelainan ginjal bawaan umumnya baru bisa terdeteksi saat anak menunjukkan gejala. Di antaranya sakit kala kencing, kencingnya sedikit-sedikit, kencingnya keruh, atau keluhan kencing yang dibarengi dengan naiknya suhu tubuh. Sebagai penanganan pertama biasanya akan  diberi obat untuk tenggang waktu 2 minggu. Jika gejala-gejala menghilang berarti tidak ada masalah berarti. Namun perlu dicermati dengan saksama bila gejala serupa muncul kembali beberapa hari kemudian, atau meski sudah diobat kondisinya tak kunjung membaik. Yang bersangkutan perlu penanganan spesifik berupa pemeriksaan ginjal untuk mengetahui  apakah ada penyumbatan, mengalami pengecilan, atau ada tidaknya infeksi ginjal.

Sementara pada usia sekolah, anak dicurigai mengalami kelainan ginjal bawaan  kalau anak mengeluh perutnya sering sakit. Dari keluhan yang terlalu sering ini biasanya dokter akan melakukan USG. Nah, dari pemeriksaan inilah akan terlihat apakah anak memiliki dua ginjal sebagaimana mestinya atau mungkin malah hanya  satu.

Kista pada ginjal juga merupakan kasus kelainan ginjal bawaan yang sering terdeteksi di usia sekolah tanpa sengaja. Misalnya saat melakukan pemeriksaan  untuk penyakit lain, kebetulan terdeteksi ada kista pada ginjalnya. Menurut Endang, jika kistanya besar akan diambil, tapi  jika kecil akan dibiarkan selama tidak menimbulkan masalah.

Bentuk kelainan/gangguan berikutnya adalah adanya sumbatan pada saluran kemih akibat kelainan ginjal bawaan. Entah itu sumbatan antara saluran kemih dengan ginjal ataupun saluran kemih dengan kandung kemih.

Kondisi ini biasanya terdeteksi kala anak mengalami infeksi saluran kemih. Seseorang yang mengalami infeksi saluran kemih biasanya akan mengalami beberapa gejala berikut, di antaranya perut bagian bawah sering terasa sakit, air seni berwarna keruh, anyang-anyangan (kencing sedikit-sedikit disertai perasaan tidak enak), sakit sewaktu buang air kecil atau keluhan lainnya, disertai demam tinggi yang tiada kunjung mereda meski sudah diberi obat penurun panas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com