Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalah di Jabar, Golkar Evaluasi

Kompas.com - 14/04/2008, 21:31 WIB

JAKARTA, SENIN-Kekalahan Danny Setiawan di Pilkada Jabar, membuat Partai Golkar langsung melakukan evaluasi. Kabarnya, DPP Partai Golkar sudah melakukan komunikasi dengan pasangan cagub-cawagub yang mereka usung di Pilkada lainnya.

Sekretaris Jenderal Partai Golkar Soemarsono menyatakan bahwa komunikasi itu bukan sebagai bentuk kekhawatiran. Tapi, sebagai hal yang wajar sebagai bentuk evaluasi, pasca kegagalan Dai meraih suara signifikan di Pilkada Jabar. "Itu wajar. Itu adalah biasa untuk melakukan evaluasi mengapa suara Golkar di Jawa Barat kalah dibanding parpol lainnya," ujar Soemarsono, Sekjen Partai Golkar, Senin (14/4).

Soemarsono menegaskan, tumbangnya Danny Setiawan di Pilkada Jabar tidak lepas dari teori dasar Pilkada itu sendiri. Ia menyebut, ada perbedaan dalam Pilkada dan Pemilu legislatif. Di Pilkada, adalah orang yang diusung partai. Sementara kalau pemilu legislatif, partai yang diusung oleh orang. Jadi, kata dia, di level Pilkada yang dipilih adalah figur, bukan partai. Partai kata dia adalah perangkat pilkada, yang menentukan figur.

"Pengalaman dari hampir 20 pilkada, figur itu sangat menentukan 50-60 persen. Mesin partai itu 10-15 persen, sementara kampanye itu kadang-kadang hanya 10 persen. Jadi orang nyoblos itu bukan karena orang itu dari partai A, tapi karena yang nyoblos seneng orangnya. itu teorinya," lanjut Soemarsono.

Karena memilih figur, tinggi rendahnya suara yang akan diraih incumbent, tergantung dari kinerja incumbent selama periode pemerintahannya. Ia mengatakan, dari hasil evaluasi di sejumlah Pilkada, incumbent itu kalau berhasil dalam masa kerjanya, menangnya mesti mutlak dalam Pilkada.

"Tapi kalau incumbet kurang berhasil atau tidak berhasil, yah seperti kejadian di Pilgub Jabar. Ini kan potret, ini fakta. Jadi, wajar toh, kalau kita kalah di sini, kita evaluasi. Pengalaman Jabar kemarin begini-begini, dengan adanya Pilkada Jabar, Ketua Umum mungkin melihat apa-apa yang jadi kekurangan di Jabar yang harus dihindari terjadi di jatim, kesuksesan Hade juga bisa ditarik kesimpulan," lanjut Soemarsono.

Sementara Wasekjen Partai Golkar, Rully Chairul Azwar menegaskan bahwa, Ketua Umum Partai Golkar, Jusuf Kalla memang langsung melakukan evaluasi pascakegagalan Pilkada Jabar. "Pak Ketum sudah komunikasi by phone dengan Pak Danny. Yah, terkait apa yang sudah dilakukan, dan apa yang harus dilakukan di Pilkada lainnya," kata dia.(Persda Network/ Hadi Santoso)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Nasional
195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com