JAKARTA, SENIN-Kekalahan Danny Setiawan di Pilkada Jabar, membuat Partai Golkar langsung melakukan evaluasi. Kabarnya, DPP Partai Golkar sudah melakukan komunikasi dengan pasangan cagub-cawagub yang mereka usung di Pilkada lainnya.
Sekretaris Jenderal Partai Golkar Soemarsono menyatakan bahwa komunikasi itu bukan sebagai bentuk kekhawatiran. Tapi, sebagai hal yang wajar sebagai bentuk evaluasi, pasca kegagalan Dai meraih suara signifikan di Pilkada Jabar. "Itu wajar. Itu adalah biasa untuk melakukan evaluasi mengapa suara Golkar di Jawa Barat kalah dibanding parpol lainnya," ujar Soemarsono, Sekjen Partai Golkar, Senin (14/4).
Soemarsono menegaskan, tumbangnya Danny Setiawan di Pilkada Jabar tidak lepas dari teori dasar Pilkada itu sendiri. Ia menyebut, ada perbedaan dalam Pilkada dan Pemilu legislatif. Di Pilkada, adalah orang yang diusung partai. Sementara kalau pemilu legislatif, partai yang diusung oleh orang. Jadi, kata dia, di level Pilkada yang dipilih adalah figur, bukan partai. Partai kata dia adalah perangkat pilkada, yang menentukan figur.
"Pengalaman dari hampir 20 pilkada, figur itu sangat menentukan 50-60 persen. Mesin partai itu 10-15 persen, sementara kampanye itu kadang-kadang hanya 10 persen. Jadi orang nyoblos itu bukan karena orang itu dari partai A, tapi karena yang nyoblos seneng orangnya. itu teorinya," lanjut Soemarsono.
Karena memilih figur, tinggi rendahnya suara yang akan diraih incumbent, tergantung dari kinerja incumbent selama periode pemerintahannya. Ia mengatakan, dari hasil evaluasi di sejumlah Pilkada, incumbent itu kalau berhasil dalam masa kerjanya, menangnya mesti mutlak dalam Pilkada.
"Tapi kalau incumbet kurang berhasil atau tidak berhasil, yah seperti kejadian di Pilgub Jabar. Ini kan potret, ini fakta. Jadi, wajar toh, kalau kita kalah di sini, kita evaluasi. Pengalaman Jabar kemarin begini-begini, dengan adanya Pilkada Jabar, Ketua Umum mungkin melihat apa-apa yang jadi kekurangan di Jabar yang harus dihindari terjadi di jatim, kesuksesan Hade juga bisa ditarik kesimpulan," lanjut Soemarsono.
Sementara Wasekjen Partai Golkar, Rully Chairul Azwar menegaskan bahwa, Ketua Umum Partai Golkar, Jusuf Kalla memang langsung melakukan evaluasi pascakegagalan Pilkada Jabar. "Pak Ketum sudah komunikasi by phone dengan Pak Danny. Yah, terkait apa yang sudah dilakukan, dan apa yang harus dilakukan di Pilkada lainnya," kata dia.(Persda Network/ Hadi Santoso)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.