Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mira, Muchus, dan Rumah yang Hangat

Kompas.com - 13/04/2008, 01:53 WIB

Di ruang tengah itu Galih dulu sering bermain bola. Di ruang itu pula Mira dulu biasa berdansa dengan Eva, putri Indra Lesmana. Itu dulu. Sekarang ruang itu biasa dipakai untuk kumpul teman-teman Galih dan Kafka, sepuluh anak setiap hari.

Total luas bangunan rumah, termasuk dua kamar Galih dan Kafka di lantai atas, sekitar 280 meter persegi. Selain ruang yang plong tadi, ada kamar tidur Mira dan Muchus, kamar mandi, dapur, serta kamar pembantu. Ada ruang di samping yang digunakan untuk menjemur pakaian. Tetapi, Mira berencana mengubah ruangan itu sebagai dapur yang luas agar semua orang bisa memasak bersama. ”Jemuran nanti dipindah ke atas,” ujar Mira.

Ruang lain? ”Sudah, kami enggak punya ruang lain lagi. Ya segini ini rumah kami. Jadi, mau ngapa-ngapain ya di sini. Kecil, tetapi kami sangat betah tinggal di rumah,” tutur Mira. Muchus menyambung, bukan besar atau kecilnya rumah yang membuat rumah itu nyaman.

”Rumah bagi saya adalah proses pengelolaan rumah tangga yang ideal. Rumah menjadi fondasi kuat untuk masa depan keluarga. Di sana ada cinta dan kasih sayang,” papar Muchus. Jadi, lanjut Mira, rumah adalah tempat berteduh dari segala-galanya, bukan hanya dari hujan dan sinar matahari belaka.

Rumah mereka yang lain di Pamulang, seluas 600 meter persegi di atas tanah seluas 1.100 meter persegi, justru diabaikan. Rumah itu belum kelar dibangun, bahkan kusen-kusennya pernah dicuri orang. ”Rumah itu terlalu besar bagi kami, jadi terasa kurang hangat. Daripada duitnya buat nyelesaiin bangun rumah, mending buat membeli rumah ini,” papar Mira.

Orang rumahan

”Kami ini orang rumahan,” kata Mira. Maksudnya, baik Mira, Muchus, Galih, maupun Kafka inginnya selalu berada di rumah jika tidak ada hal penting yang mesti dikerjakan di luar rumah. Tetapi, itu tidaklah mungkin. Mira dan Muchus harus bekerja dan Galih serta Kafka kudu bersekolah.

”Di luar itu, maunya selalu ada di rumah. Pernah kami sekeluarga piknik ke Pelabuhan Ratu. Baru tiga hari, Galih bilang sudah rindu rumah River Park,” kata Mira.

Di rumah ngapain saja? ”Kebanyakan main games,” sahut Mira, yang menggemari permainan Luxor, Dream Chronicle, Pet Shop, dan Pirates. Sekeluarga juga suka Nintendo Wii, satu permainan menyerupai PlayStation. Main kartu juga sesekali masih dilakukan, seperti capsa dan domino.

Hobi Mira dan Muchus bermain games ini sudah sedari kecil. Kata Mira, memang sudah keturunan. Dulu, almarhum ayah Mira, Jack Lesmana, pernah mengajarinya mahyong, tetapi dia tidak mahir. ”Dulu kan rumah Papa di Tebet suka diapaki kumpul musisi dan aktor. Kegiatannya ya main kartu atau scrabble. Muchus juga suka datang, main kartu sama Papa,” ujar Mira.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com