Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah dan Perkembanganya

Kompas.com - 11/04/2008, 09:42 WIB

Dari segi bahan bakunya, sepatu-sepatu itu didominasi bahan seperti canvas, patent, serta kulit asli dan imitasi. Nuansa warna terang dan motif print sekarang juga tengah menjadi pilihan banyak orang.

Coba deh kamu lihat model sepatu yang lagi in itu di pusat-pusat perbelanjaan. Meskipun model wedges dan flat bisa dikatakan selalu ada pada setiap masa, kemunculannya kali ini lebih seru, lebih banyak variasi, juga warna-warninya. Ada yang bahannya canvas, motif bunga dan kulit imitasi dipadu aksen emas, pita, dan tali.

Soal warna sepatu, enggak ada yang dominan banget. Setiap orang bebas memilih warna sepatu apa aja, enggak lagi ada kecenderungan seperti kalau musim panas warnanya lebih ngejreng daripada pilihan untuk musim dingin.

 Warna sepatu yang lembut, semisal cokelat dan krem, tetap bisa menjadi pilihan untuk berbagai kesempatan. Sementara warna sepatu yang ”berani”, seperti merah, kuning, hijau, bahkan ungu menyala pun, bisa menjadi pilihanmu juga.

 Kayaknya sih, warna apa pun yang kamu pilih tetap bisa disesuaikan dengan kesempatan atau acaranya. Tentu saja, paduan warna sepatu yang mau kamu pakai dengan pakaian dan tasnya pun sebaiknya kamu perhatikan.

Harga variatif

Dari segi harga, sepatu itu juga variatif banget, mulai dari ratusan ribu sampai jutaan rupiah. Jadi, silakan pilih sesuai isi kocek masing-masing.

 Public Relations Manager Pasaraya The Pride Indonesia Julie Retno mengamati, model sepatu wedges dan flat itu mulai kembali muncul sejak sekitar pertengahan tahun 2007 lalu.

 Namun, selama ini umumnya abu-abuers memilih sepatu lebih pada model dan bahannya yang tengah populer. Mereka umumnya tak mempertimbangkan soal sehat atau tidaknya sepatu yang dipilih itu bagi kaki mereka.

Di sisi lain, produk sepatu yang mengutamakan kesehatan kaki pun sering kali tidak mengikuti perkembangan desain dan warna yang tengah populer. Alhasil, kesan alas kaki kesehatan itu jadi monoton, tak mampu menarik perhatian kita.

Ada memang merek yang berani memadukan kesehatan (kaki) dan tren, tetapi jumlahnya enggak banyak. Segmentasi konsumennya juga sangat terbatas,” kata Roni  Memang sih, sejauh ini, kalau milih sepatu, kita cenderung membeli karena tertarik pada bahan dan modelnya. Tapi, mengingat pentingnya sepatu sebagai alas untuk kaki kita, kayaknya udah saatnya mempertimbangkan juga faktor kesehatan dalam memilih sepatu. (DOE)


Sumber: Footwear, Fifty Years History, Eugenia Giroti, 1995

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com