Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cendana Minta Time Segera Bayar Rp 1 Triliun

Kompas.com - 09/04/2008, 00:25 WIB

JAKARTA, SELASA - Enam putra-putri (alm) Soeharto meminta majalah Time Asia segera membayarkan Rp 1 triliun hasil "warisan" Soeharto atas kemenangan gugatan terhadap majalah Time. Tim kuasa hukum Cendana, saat ini sedang melakukan penelusuran atas aset-aset milik Time baik di dalam maupun luar negeri. Begitu ditemukan, keluarga Cendana akan meminta bantuan Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat untuk melakukan eksekusi.

"Aset para pihak (Time Asia) itu lebih banyak di luar negeri. Kita masih melakukan penelusuran di luar dan dalam negeri," tegas kuasa hukum keluarga Cendana yakni Indriyanto Seno Adjie seusai menjadi
pembicara dalam seminar di Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Kejagung di Ragunan, Jakarta, Selasa (8/4).

Sesuai putusan Kasasi MA pada 31 Agustus 2007, tujuh tergugat tujuh tergugat, yaitu TIME Inc Asia, Donald Marrison sebagai editor, John Colmey, Davit Liebhold, Lisa Rose Weaver, Zamira Lubis, dan Jason Tejakusuma dinyatakan terbukti telah melakukan pencemaran nama
baik Soeharto sehingga dihukum membayar Rp 1 triliun serta membuat pernyataan maaf di beberapa media massa.

Dijelaskan Indriyanto, putusan Kasasi MA ini sifatnya sudah final. Meskipun tergugat melalui kuasa hukumnya mengajukan Peninjauan Kembali (PK) ke MA, maka putusan Kasasi sudah bisa dilaksanakan.

"Ya harusnya sudah dibayarkan. Kalau sudah kami temukan aset-aset tergugat, kami akan minta ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat untuk melakukan eksekusi," tambah Indriyanto.

Mengenai PK yang diajukan kuasa hukum Time, keluarga Cendana siap menghadapi. Kontra memori PK, sudah diajukan ke MA beberapa waktu lalu. Dalam kontra memori PK, tim kuasa hukum keluarga Cendana tetap
menyatakan bahwa putusan tersebut tidak terjadi kekhilafan hakim.

"Dalam memori PK mereka, yang dijadikan novum hanya putusan hakim dianggap khilaf. Padahal, menurut kami, putusan sudah benar. Tidak ada novum atau bukti baru yang mereka ajukan. Hanya soal khilaf itu saja,"
tambahnya. (Persda Network/yls)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Nasional
Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Nasional
Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Nasional
Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com