Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nihil, Rekaman Arthalita Bertamu di Kejagung

Kompas.com - 13/03/2008, 20:57 WIB

JAKARTA, KAMIS - Rekaman Arthalita Suryani alias Ayin sering berkunjung ke Gedung Jampidsus tempat Jampidsus Kemas Yahya Rahman dan Direktur Penyidikan pada Jampidsus M Salim berkantor, nihil.

Hingga hari ini, Tim Jaksa Agung Muda Pengawasan (Jamwas) yang memeriksa kasus Urip Tri Gunawan belum menemukan rekaman dari kamera circuit closed television (CCTV) yang terpasang di Gedung Pidana Khusus (Pidsus) tersebut. "Rasanya belum diperoleh (rekaman Arthalita). Sampai hari ini belum kita peroleh," tegas Jamwas, MS Rahardjo di Kejagung, Kamis (13/3).

Bukankah rekaman Arthalita disita KPK? "Kalau hasil sementara yang kita terima, tidak tersedia. Model (CCTV) ada yang tersedia (direkam) dan hanya monitor kosong (tidak direkam)," lanjut mantan Kepala Kejati Jawa Timur ini.

Beberapa waktu lalu, Jaksa Agung Hendarman Supandji mengatakan dirinya pernah mendengar bahwa Arthalita sering mondar-mandir ke Gedung Jampidsus. Bahkan, ketika mendengar informasi tersebut, Hendarman meminta agar Kemas berhati-hati. Hendarman minta Kemas menjauh dari para broker atau makelar kasus yang ia sebut Markus.

Sumber Persda Network di Kejagung mengatakan, bahwa Arthalita bukan orang asing yang baru sekarang ini mengurus kasus di Kejaksaan. Sewaktu sumber bertugas di Kejaksaan Tinggi (Kejati), pernah berencana menangkap Arthalita.

"Dulu itu sebenarnya saya akan tangkap dia," tegas sumber yang tak lain jaksa dengan pangkat bintang satu tersebut. Penangkapan akan dilakukan karena kasus yang ditangani Arthalita, dihentikan penuntutannya oleh Kejagung.

Sumber Persda Network lainnya mengatakan, tidak mungkin jaksa di jajaran Jampidsus tidak mengenal Arthalita. "Kalau di Gedung Bundar, jaksa yang tidak tahu Arthalita pasti itu jaksa baru," ujar sumber yang kini berpangkat bintang dua tersebut. (Persda Network/yls)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com