Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Biarkan Suplemen Merusak Anda

Kompas.com - 12/03/2008, 16:15 WIB

FENOMENA penggunaan vitamin dan suplemen kesehatan akhir-akhir ini semakin marak saja.  Dalam setahun, konsumen bisa menghabiskan kocek hingga ratusan juta rupiah untuk membeli vitamin atau suplemen demi menjaga kesehatan.  Bahkan di Inggris, biaya belanja suplemen dapat mencapai 300 juta poundsterling atau sekitar Rp.540 miliar dalam setahun. 
 
Namun siapa sangka, di balik penggunaan vitamin dan suplemen ternyata ada risiko yang mengintai.  Beberapa riset kerap mengaitkan penggunaan suplemen dengan risiko mengidap  kanker dan stroke.  Sejumlah beberapa lembaga pengawas obat dan produk perawatan kesehatan juga memperingatkan bahaya akan residu obat ilegal.

Glukosamin yang banyak dipakai untuk mengobati sakit sendi atau otot, juga mendapat sorotan.  Pengadilan di Skotlandia misalnya, saat ini masih terus melakukan investigasi untuk membuktikan apakah obat ini menjadi penyebab  meninggalnya pasien yang mengalami kegagalan liver.  Sementara itu, vitamin E yang kerap diklaim sebagai antioksidan pencegah kanker, menurut sebuah riset di AS justru dapat meningkatkan  risiko tumor paru.

Tanaman obat bernama ginkgo biloba yang disebut-sebut berkhasiat mengobati kepikunan, pun menurut sebuah riset yang dipublikasikan jurnal Neurology pekan lalu diduga berpotensi memicu stroke.  Sedangkan Foods Standards Agency di Inggris pekan lalu meragukan royal jelly sebagai makanan yang mampu meningkatkan kekebalan tubuh.

Untuk memperoleh manfaat maksimal dari vitamin atau suplemen, ada baiknya Anda  mengonsumsinya secara bijaksama.  Akan lebih baik lagi bila mengonsultasikannya lebih dulu dengan dokter kepercayaan Anda.

Tetapi sebagai informasi, Anda juga patut mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangan yang dimiliki suatu jenis vitamin atau suplemen. Dengan begitu, Anda akan lebih waspada dalam menggunakannya.

Berikut adalah delapan jenis vitamin atau suplemen paling populer yang dinilai memiliki kelebihan dan kekurangannya.

VITAMIN E
+ : Berfungsi sebagai antioksidan yang melindungi sel-sel dari kerusakan, vitamin E banyak ditemukan dalam kacang-kacangan dan biji-bijian.  Banyak sekali penelitian yang menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan mengandung vitamin E mampu menekan risiko penyakit jantung dan kanker.

- : Sejaun ini belum ada bukti signifikan akan manfaat suplementasi vitamin E.  Faktanya, riset yang dilakukan peneliti di John Hopkins University AS mengindikasikan bahwa vitamin E berpotensi meningkatkan risiko penyakit jantung hingga 10 persen.  Pekan lalu, sebuah riset juga mengindikasikan peningkatan risiko kanker paru-paru hingga 28 persen.                

Vitamin B6
+ : British Medical Journal melaporkan bahwa dosis 100 mg vitamin B6 mampu meringankan gejala-gejala sindrom premenstrual.  Sejumlah riset juga mengaitkan asupan asal folat dan vit B8 , yang banyak ditemukan dalam telur daging dan ikan, dengan penurunan risiko penyakit jantung dan kanker perut.

- : Meskipun konsumsi makanan berkadar vit B6 tinggi dikaitkan dengan rendahnya risiko penyakit jantung, belum ada bukti bahwa  meminum pil vit B6 memiliki efek yang sama.  Studi berskala besar di Norwegia menunjukkan  meminum vit B6 dan folat justru meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke hingga 20 persen.  Dosis  tinggi juga dapat menyebabkan kerusakan syaraf.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com