Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Larung Sesaji, Imam Diamuk Ombak

Kompas.com - 05/03/2008, 14:10 WIB

MALANG, RABU - Warga Dusun Suko, Desa Sumberpucung, Kabupaten Malang, Jatim, Imam Sugiantoro (56) hilang terhempas dan terseret ombak Pantai Wisata Ngliyep, Malang. Insiden itu terjadi ketika Imam dan tetangganya melakukan upacara ritual larung sesaji di kawasan pantai yang berlokasi di Kecamatan Donomulyo itu.
    

Camat Donomulyo, Djoko Buwono, Rabu, mengakui, sampai saat ini korban hempasan ombak pantai Ngliyep itu belum ditemukan, dan masih terus dicari bersama Muspika Kecamatan Donomulyo dan para nelayan yang ada disekitar kawasan pantai tersebut.
    

"Sebenarnya yang melakukan larung sesaji ada empat orang, namun tiga orang lainnya selamat dan melarikan diri setelah melihat gulungan ombak yang cukup tinggi hingga menjangkau Gunung Kombang yang berada di ketinggian sekitar 5 sampai 6 meter dari bibir pantai," katanya saat dikonfirmasi mengenai hilangnya satu orang di Pantai Ngliyep tersebut.
    

Ia mengatakan, berdasarkan keterangan dari ketiga rekannya yang melakukan larung sesaji bersama itu, sebenarnya sesaji yang akan dilarung sebanyak 10 "wadah" (tempat). Namun ketika melarung sesaji yang ke-7, tiba-tiba ada ombak yang cukup tinggi sekitar empat meter dan menyeret Imam, yang sampai sekarang belum ditemukan.
    

Menurut Djoko, keempat orang yang melakukan ritual larung sesaji tersebut, ketika masuk ke kawasan pantai wisata Ngliyep tanpa melalui juru kunci, sehingga "lepas" dari pengawasan petugas.
    

Padahal, lokasi yang dijadikan tempat ritual dan larung sesaji itu termasuk kawasan yang cukup berbahaya dan sudah dipasang tanda larangan, tetapi mereka masuk melalui jalan lain (tidak resmi).
    

Tiga orang yang selamat dari amukan ombak pantai wisata Ngliyep tersebut berasal dari Semarang (Jateng), Pakis dan Sumberpucung Kabupaten Malang.
    

"Pada saat mereka melakukan ritual itu tidak ada kegiatan atau upacara keagamaan seperti ’Melasti" yang dilakukan umat Hindu menjelang perayaan Nyepi yang digelar di Pantai Balaikambang, sehingga mereka melakukan ritual itu secara pribadi," katanya menegaskan.   
    

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan dan Pariwisata (Dishubpar) Kabupaten Malang, Purnadi mengemukakan, jika hilangnya Imam itu merupakan kesalahan petugas, maka Pemkab akan mengambil tindakan tegas.
    

"Tetapi, jika kesalahan itu dilakukan oleh pribadi yang bersangkutan, Pemkab untuk sementara akan menutup kawasan pantai wisata tersebut," katanya.
    

"Kalau ada kelalaian pengelola wisata, misalnya, tidak dipasang rambu-rambu berbahaya, dilarang berenang atau mengijinkan pengunjung masuk tanpa pengawasan ketat, maka tidak menutup kemungkinan kawasan wisata pantai akan kami tutup sementara sampai cuaca normal," katanya menegaskan. (ANT)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com