Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelombang Laut 6 Meter Hingga 19 Februari

Kompas.com - 17/02/2008, 09:20 WIB

JAKARTA, MINGGU - Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) mengeluarkan peringatan dini tentang tinggi gelombang hingga 6 meter (M) di perairan Indonesia yang berpotensi terjadi hingga Selasa pekan depan (19/2).

Data BMG yang berlaku dari tanggal 16 hingga 19 Februari 2008 menunjukkan tinggi gelombang yang berbahaya bagi perahu nelayan, tongkang, ferry dengan ketinggian 2,5 hingga 3 M. Potensi tinggi gelombang tersebut terdapat di perairan Barat Lampung, Selat Sunda, Selat Bali, Laut Lombok, Selat Lombok, perairan Kalimantan Barat, Selat Makassar bagian Selatan, perairan Selatan Sulawesi, laut Banda bagian Selatan, perairan Sangihe Talaud, perairan Utara Halmahera, laut Halmahera, laut Aru.

Tinggi gelombang antara 3 hingga 4 M yang berbahaya bagi semua jenis kapal berpeluang terjadi di perairan Selatan Jawa hingga NTT, laut Timor, Selat Karimata, perairan Timur kepulauan Riau, perairan Utara Pangkal Pinang hingga Utara Bangka Belitung,laut Jawa Tengah dan Timur, laut Flores, laut Arafuru.

Tinggi gelombang antara 4 hingga 6 M yang juga berbahaya bagi semua jenis kapal berpeluang terjadi di Samudera Hindia Selatan NTB hingga Selatan NTT, laut Cina Selatan, serta laut Natuna.

Sementara pasang air laut di Teluk Jakarta Minggu ini (17/2) telah terjadi mulai pukul 02.00 WIB dan berlangsung hingga pukul 12.00 WIB. Data Jawatan Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut menunjukkan puncak pasang air laut terjadi pada pukul 08.00 dengan ketinggian 20 sentimeter dari tinggi air normal di Teluk Jakarta. (BMG/Janhidros TNI-AL)  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com