Meski tak menyebutkan angka kontribusi, Suahasil menyebut ada indikasi dari meningkatnya angka konsumsi rumah tangga saat Pemilu berlangsung.
"Angkanya (pertumbuhan ekonomi) cukup tinggi 5,11 persen. Itu jadi basis baik untuk pertumbuhan Indonesia 2024. Kami lihat kemarin pemilu berkontribusi besar (terhadap pertumbuhan ekonomi), karena kita lihat angka konsumsi cukup tinggi," ujar Suahasil di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (6/5/2024).
Suahasil menegaskan pemerintah tetap ingin agar ekonomi Indonesia bisa tumbuh di atas 5 persen.
Sejalan dengan itu, insentif pemerintah terus disalurkan untuk mencapai target.
Antara lain dengan kebijakan pajak pertambahan nilai (PPN) yang ditanggung pemerintah dan kebijakan non biaya administrasi.
"Mudah-mudahan bisa mendorong konstruksi dan kemudahan, mendorong investasi di quarter mendatang. Basis (pertumbuhan ekonomi) bagus, cuma kita ingin lebih tinggi lagi," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Suharso Monoarfa mengatakan, selama pemerintahan Presiden Joko Widodo pertumbuhan ekonomi nasional stabil di angka 5 persen.
Selain itu, pemerintah juga disebut mampu menurunkan angka kemiskinan masyarakat dari 11,25 persen menjadi 9,36 persen.
"Selama masa pemerintahan Bapak Joko Widodo, pertumbuhan ekonomi stabil dan terjaga pada kisaran 5 persen," ujar Suharso saat memberikan sambutan pada acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) Tahun 2024 yang digelar di JCC, Senayan, Senin.
"Tingkat kemiskinan berhasil diturunkan menjadi 1 digit dari 11,25 persen pada Maret 2014, menjadi 9,36 persen pada Maret 2023. Penyediaan lapangan kerja juga meningkat per tahun hampir 3 kali lipat, dari 1,8 persen," ungkapnya.
https://nasional.kompas.com/read/2024/05/06/16371901/wamenkeu-sebut-pemilu-2024-berkontribusi-besar-dorong-pertumbuhan-ekonomi