Salin Artikel

Aksi Hotman di MK, Debat dengan BW sampai Cincin Bikin Hakim Penasaran

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi salah satu anggota tim kuasa hukum Capres-Cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Hotman Paris Hutapea, menjadi salah satu yang menarik perhatian dalam sidang sengketa hasil pemilihan presiden (Pilpres) 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK) pada Rabu (4/4/2024) lalu.

Di dalam sidang itu, perdebatan antara Hotman dan kuasa hukum dari pasangan Capres-Cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Bambang Widjojanto (BW), sampai harus ditengahi oleh Hakim Konstitusi Saldi Isra.

Perdebatan itu terjadi karena Hotman dianggap lebih dulu mencibir Bambang. BW yang merupakan mantan komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kemudian membalas ledekan Hotman.

Mulanya Hotman bertanya kepada saksi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI apakah pembahasan kesalahan pada Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) KPU RI masih penting.

Alasannya adalah Sirekap hanya sebatas alat bantu buat memaparkan proses rekapitulasi Pilpres kepada masyarakat dan tidak bisa digunakan buat mengubah jumlah suara pasangan calon tertentu.

"Yang dipakai (KPU) dalam pengumuman final penghitungan suara adalah manual dan berjenjang, bukan hasil dari Sirekap. Masih perlu enggak Bapak kuliah di sini? Masih perlu enggak kita bahas Sirekap? Masih perlu enggak saksi menjawab dari Pak Refly dan Bambang yang selalu ngeyel tentang Sirekap ini?" tanya Hotman.

Hakim Saldi Isra kemudian menanggapi pernyataan Hotman. Menurut dia pembahasan Sirekap penting karena dicantumkan dalam berkas gugatan kubu Anies-Muhaimin dan Capres-Cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan tak bisa diabaikan.

"Jadi kita jangan mengabaikan ya, menganggap ini tidak ada pentingnya, itu keliru juga. Kalau enggak, enggak usah datang aja ke sini," tegas Saldi.

BW kemudian sempat menyela pernyataan Saldi buat membalas pernyataan Hotman. Namun, Saldi cekatan buat menghentikan adu argumen itu supaya sidang kembali berjalan.

Meski demikian, Bambang tetap mengungkapkan apa yang ingin dia sampaikan.

"Maksud saya pernyataan 'ngeyel' itu juga enggak pantas diucapkan," tutur Bambang. "Sudah saya sampaikan," balas Saldi.

Bambang kemudian melontarkan sindiran kepada Hotman padahal sudah dihentikan oleh Saldi.

"Hot-Man!" seloroh Bambang.

Mendengar ucapan itu, Saldi Isra tersenyum dan tampak menahan tawa dari balik mikrofonnya.

Sedangkan tim pembela kubu Prabowo-Gibran, meliputi Hotman, Otto Hasibuan, dan Yusril Ihza Mahendra tertawa hingga terlihat gigi-giginya. Sidang lantas berlanjut dengan jawaban saksi dari KPU RI.

Terpukau cincin

Hal menarik lainnya dari sidang di MK kemarin adalah aksesori yang dikenakan Hotman sampai mencuri perhatian Hakim Konstitusi Arief Hidayat.

Dikutip dari Tribunnews.com, saat itu Hotman tengah menyampaikan pendapat yang menyatakan dia sejalan dengan pandangan Arief soal Sirekap.

Sebab hasil Sirekap tidak digunakan KPU sebagai penghitungan rekapitulasi suara melainkan melalui cara manual berjenjang.

Dalam menyampaikan pendapatnya, Hotman kemudian memberikan gestur tabik kepada Arief.

Pada saat Hotman menyampaikan pendapatnya, Arief tiba-tiba memotong dan melontarkan pernyataan di luar konteks pembahasan dalam sidang.

"Sebentar saudara Hotman. Sebentar saudara. Tadi saat mengirim tabik cincinnya bagus-bagus itu," kata Hakim Arief Hidayat kepada Hotman sambil tersenyum.

Mendengar hal itu, Hotman sempat tertawa dan menghentikan penyampaian pendapatnya sebentar.

Lalu, ia melanjutkannya lagi kemudian untuk mengajukan pertanyaan kepada ahli yang dihadirkan KPU.

https://nasional.kompas.com/read/2024/04/04/11173381/aksi-hotman-di-mk-debat-dengan-bw-sampai-cincin-bikin-hakim-penasaran

Terkini Lainnya

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPGĀ 

Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPGĀ 

Nasional
Menaker: Pancasila Jadi Bintang Penuntun Indonesia di Era Globalisasi

Menaker: Pancasila Jadi Bintang Penuntun Indonesia di Era Globalisasi

Nasional
Momen Jokowi 'Nge-Vlog' Pakai Baju Adat Jelang Upacara di Riau

Momen Jokowi "Nge-Vlog" Pakai Baju Adat Jelang Upacara di Riau

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke