Ia menyebutkan, statemen Sandiaga tidak merepresentasikan langkah politik PPP ke depan.
“Pak Sandiaga harus fokus kepada tugasnya, bagaimana mengawal PPP lolos dari ambang batas parlemen 4 persen. Posisi Pak Sandi sebagai Ketua Bappilu bersifat ad hoc dan memiliki tupoksi yang tidak bisa keluar dari pokok yakni kemenangan pemilu sampai tuntas,” sebut Rusli dalam keterangannya pada Kompas.com, Jumat (15/3/2024).
Ia menekankan, saat ini PPP belum mengambil keputusan apa pun soal langkah politik ke depan, apakah itu soal bergabung dengan pemerintahan selanjutnya maupun penggunaan hak angket DPR RI untuk menyelidiki dugaan kecurangan Pemilu 2024.
“Karena kami belum mengambil keputusan apapun,” ucap dia.
Rusli menuturkan, PPP punya mekanisme internal untuk memutuskan segala kemungkinan ke depan.
Selain itu, keputusan politik itu menjadi ranah Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono untuk menyampaikan pada publik.
Sebelumnya, Sandiaga sempat menyampaikan kesediaannya jika ditawari kembali bergabung ke kabinet dalam pemerintahan ke depan.
Ia mengatakan, PPP pun akan menyambut dengan tangan terbuka jika tawaran itu muncul.
"Pandangan pribadi saya kita pasti akan sangat terhormat untuk diajak membangun bangsa karena sesuai dengan nama partainya, Partai Persatuan untuk persatuan Indonesia; dan pembangunan, harus ikut aktif dalam membangun bangsa," kata Sandi saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (26/2/2024).
https://nasional.kompas.com/read/2024/03/15/16012001/waketum-ppp-ingatkan-sandiaga-fokus-kawal-suara-ketimbang-bicarakan-langkah