Salin Artikel

Agus Rahardjo Ungkap Kenaikan Suara Tak Wajar Caleg DPD Jatim, dari Posisi Kelima Lompat ke Pertama

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon Anggota Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Agus Rahardjo mengungkap terjadinya dugaan kecurangan Pemilu 2024 di dalam proses penghitungan suara.

Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang mencalonkan diri untuk Daerah Pemilihan Jawa Timur itu, sempat berada di urutan keempat ketika data penghitungan suara yang telah dihimpun KPU mencapai 79,99 persen pada 5 Maret 2024.

Sebagai informasi, hanya empat calon anggota DPD yang akan melenggang ke Senayan untuk setiap provinsi.

“Waktu tanggal 5 Maret yang sudah dikeluarkan data dari KPU itu 79,99 persen artinya 80 persen. Itu saya masih di ranking 4," kata Agus saat ditemui awak media di gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, Jakarta Pusat, Rabu (13/3/2024).

Ia menambahkan, perbedaan suara antara dirinya dengan caleg DPD lain bernama Nawardi yang berada di urutan kelima mencapai 200 ribu suara.

Namun, setelah Sirekap KPU tak bisa diakses dan proses rekapitulasi suara berlangsung dari Formulir C1 ke D.Hasil, suara Nawardi tiba-tiba melonjak signifikan dan bahkan berada di urutan pertama.

Hal ini kemudian membuat nama Agus yang semula berada di urutan keempat tergeser ke urutan kelima.

“Sehingga yang tadinya nggak dapat apa apa itu berapa ribu satu kecamatan? Sekitar 5 ribu, 6 ribu itu per kecamatan,” ucapnya.

Atas peristiwa tersebut, Agus kemudian melaporkannya ke Bawaslu, sehingga lembaga penyelenggara pemilu itu dapat mengusut dugaan kecurangan yang terjadi.

Menurutnya, jika setiap kecamatan terdapat penambahan suara tidak wajar mencapai 5 sampai 6 ribu, maka tidak mengherankan jika setiap kabupaten suara terkait bertambah hingga 500 ribu.

“Ada yang 500 lebih, ada yang mendekati angka 500 (ribu). Itu kan aneh bagi kita. Makanya pak Ketua Bawaslu tadi juga menyampaikan akan menindaklanjuti,” tutur Agus.

Melansir Kompas.id, Agus gagal melenggang ke Senayan karena tidak lolos dan hanya menduduki peringkat ke lima. Di Jawa Timur, hanya empat calon DPD dengan suara terbanyak yang dinyatakan masuk Senayan.

Agus mengungkapkan, di antara dugaan kecurangan itu berupa perolehan dan penambahan suara tidak wajar dari calon bernama Nawardi.

Nawardi yang sedianya berada di urutan kelima sementara Agus di posisi keempat. Namun, dalam kurun waktu 9 dan 10 maret Nawardi memperoleh kenaikan suara yang ganjil.

Di Sumenep ia mendapatkan suara tambahan 339.602 suara, Sampang 533.796, dan Bangkalan 497.372 suara. Secara keseluruhan, Nawardi mendapatkan 1,7 juta suara.

Ia pun melompat dari posisi kelima menduduki urutan pertama. Sementara, Agus bergeser dari posisi keempat menjadi urutan kelima.

https://nasional.kompas.com/read/2024/03/13/17104711/agus-rahardjo-ungkap-kenaikan-suara-tak-wajar-caleg-dpd-jatim-dari-posisi

Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Reaksi Usai Prabowo Tak Mau Pemerintahannya Diganggu | Auditor BPK Minta 'Uang Pelicin' ke Kementan

[POPULER NASIONAL] Reaksi Usai Prabowo Tak Mau Pemerintahannya Diganggu | Auditor BPK Minta "Uang Pelicin" ke Kementan

Nasional
Sejarah Hari Buku Nasional

Sejarah Hari Buku Nasional

Nasional
Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

Nasional
KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

Nasional
Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Nasional
Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Nasional
Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Nasional
Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Nasional
Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Nasional
PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

Nasional
Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Nasional
Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Nasional
Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke