JAKARTA, KOMPAS.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) kembali mengajak umat Islam di seluruh Indonesia buat melanjutkan aksi boikot terhadap produk-produk pendukung atau yang terkait dengan Israel pada Ramadhan 1445 Hijriah atau 2024.
Menurut Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Prof. Sudarnoto Abdul Hakim, tekanan melalui aksi boikot terbukti bisa memberi dampak yang merugikan bagi Israel dan kelompok yang terkait.
"Mengapa boikot? Karena hasil penjualan, pasti diberikan manfaatnya bagi Israel. Karena ini dengan boikot, maka kita bisa memperlemah ekonomi Israel agar tidak menyerang-nyerang lagi," kata Sudarnoto di Aula Buya Hamka, Kantor Pusat MUI, Jakarta Pusat, dalam keterangan pers seperti dikutip pada Minggu (10/3/2024).
Menurut Sudarnoto, MUI juga menggencarkan program "Ramadhan Bersama Palestina, Ramadhan Membasuh Luka Palestina” selama Ramadhan 2024.
Tujuannya buat mengingatkan umat Islam di Indonesia buat terus mendukung perjuangan kemerdekaan masyarakat Palestina di Gaza dan Tepi Barat.
Kampanye boikot itu, kata Sudarnoto, sejalan dengan Fatwa MUI Nomor 83 Tahun 2023 tentang Hukum Dukungan Terhadap Perjuangan Palestina.
"Mengingatkan kembali bahwa kita umat Islam dan masyarakat Indonesia yang peduli kemanusiaan memboikot produk-produk Israel dan perusahaan-perusahaan negara yang berafiliasi dengan Israel," ujar Sudarnoto.
Sudarnoto melanjutkan, aksi boikot merupakan bentuk tekanan yang bisa dilakukan oleh masyarakat kepada Israel yang dampaknya sangat luar biasa.
"Cukup tinggi penerimaan masyarakat Indonesia terhadap boikot produk Israel. Bahkan saya mendengar di Eropa juga sudah melakukan pemboikotan terhadap produk-produk Israel," ucap Sudarnoto.
https://nasional.kompas.com/read/2024/03/11/05300091/mui-berharap-semangat-ramadhan-makin-menggencarkan-aksi-boikot-israel