Hal ini dilakukan karena para saksi itu tak kunjung tampak batang hidungnya padahal rapat pleno sudah molor 1 jam 35 menit.
Koordinator Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPU RI Idham Holik, sebagai pemimpin rapat menyebut bahwa total saksi yang hadir baru 20 orang.
Empat di antaranya merupakan saksi pasangan capres-cawapres nomor urut 1, 2, dan 3. Sisanya, saksi partai politik.
"Saksi dari peserta pemilu ada dari PAN, Golkar, PDI-P, PKS, Gerindra, PSI, PKN, PKB sudah. Ini dari Partai Perindo juga saksinya sudah datang," ucap dia.
Idham didampingi Koordinator Divisi Hukum KPU RI Mochamad Afifuddin serta Koordinator Divisi Sosialisasi dan Partisipasi Masyarakat August Mellaz.
"Seharusnya tadi kita masuk jam 09.00 dan kenapa kami mengundurnya sampai dengan saat ini karena kita memang harus menunggu saksi," kata Idham.
"Kami mohon persetujuan Ibu/Bapak, khususnya dari para saksi, karena kita sudah molor sekitar 1 jam 35 menit dan sepertinya kita tidak mesti menungggu lagi. Dengan demikian kita lanjutkan," ujar dia kepada para saksi yang telah hadir.
Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Osaka, Jepang, kemudian menjadi PPLN pertama yang membacakan perolehan suara.
https://nasional.kompas.com/read/2024/02/29/11315161/lama-menunggu-rekapitulasi-pemilu-luar-negeri-dibuka-tanpa-sebagian-saksi