Salin Artikel

Soal Bansos, Golkar: Yang Tidak Terima Bansos Pun Mayoritas Memilih Prabowo-Gibran

Ace mengatakan itu merujuk kepada salah satu hasil survei, di mana banyak responden yang tidak menerima bansos tetapi tetap memilih Prabowo-Gibran.

Hal tersebut disampaikan Ace dalam program Satu Meja yang disiarkan Kompas TV, Rabu (28/2/2024) malam.

Awalnya, Ace mengatakan, sebenarnya persoalan bansos dipolitisasi atau tidak bisa diselesaikan di Komisi VIII DPR.

Dia menjelaskan, para anggota DPR bisa melakukan pendalaman, apakah betul bansos dipolitisasi untuk memilih paslon tertentu.

"Karena terus terang saja, kaitannya dengan bansos itu kan ada di Komisi VIII," ujar Ace yang juga Wakil Ketua Komisi VIII DPR tersebut.

Ace mengatakan, berdasarkan hasil survei usai Pemilu 2024, ternyata 74 persen responden tidak menerima bansos.

Menurutnya, angka responden yang menerima bansos terbilang kecil, itupun pemilihnya tersebar ke pasangan calon (paslon) nomor urut 1, 2, dan 3.

"Ini saya sebutkan datanya, misalnya Lembaga Survei Indonesia mengatakan bahwa dari responden itu 74 persen tidak terima bansos. Yang terima bansos sebanyak 24 persen. Dari 24 persen yang terima bansos, itu pun juga terdistribusi kepada pemilih 01 sebanyak 17,6 persen, pemilih 02 69,3 persen, dan pemilih 03 sebanyak 13,1 persen. Secara elektoral sesungguhnya itu kurang lebih proporsional," kata Ace.

"Artinya apa? Bansos ini diberikan kepada siapa pun warga negara yang memenuhi persyaratan tanpa melihat apakah dia 01, 02, atau 03. Apalagi, kalau kita lihat dari data selanjutnya bahwa yang tidak menerima bansos itu jumlahnya cukup besar dan 54 persen memilih 02," ujarnya lagi.

Oleh karena itu, Ace menyimpulkan bahwa orang-orang yang tidak menerima bansos pun kebanyakan memilih Prabowo-Gibran.

"Artinya, yang ingin saya sampaikan bahwa yang tidak menerima bansos pun mayoritas memilih 02," kata Ace.

Dia lantas mengingatkan bahwa pernyataannya ini hanya bisa diterima jika publik mau berpikir secara rasional dengan melihat data objektif lembaga survei.

Ace pun mengajak semua pihak untuk berpikir secara jernih terkait permasalahan yang timbul di Pemilu 2024 ini.

"Masyarakat saya kira ingin move on, mau guyub lah. Kita ingin bahwa... Potensi kecurangan pasti ada. Dan itu bisa terjadi bukan hanya pada 02, 01, 03. Kenapa? Sekarang ini yang namanya kekuasaan itu tidak hanya terpusat pada pemerintahan pusat. Tapi kekuasaan itu juga bisa terdesentralisasi pada kepala daerah yang bukan hanya kekuasaannya dimiliki 02," katanya.

Kemudian, dia mengatakan, ada juga kepala daerah dari PDI-P yang memobilisasi kekuatan kepala desa.

"Jadi yang ingin saya sampaikan dalam konteks kita pahami tata aturan yang kita sepakati, proses pemilu harusnya dilakukan secara independen oleh apa yang disebut KPU (Komisi Pemilihan Umum) dan Bawaslu (Badan Pengawasan Pemilu)," ujar Ace.

https://nasional.kompas.com/read/2024/02/29/08583711/soal-bansos-golkar-yang-tidak-terima-bansos-pun-mayoritas-memilih-prabowo

Terkini Lainnya

Jokowi Resmikan Sistem Pengelolaan Air di Riau Senilai Rp 902 Miliar

Jokowi Resmikan Sistem Pengelolaan Air di Riau Senilai Rp 902 Miliar

Nasional
Megawati Didampingi Ganjar dan Mahfud Kunjungi Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende

Megawati Didampingi Ganjar dan Mahfud Kunjungi Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende

Nasional
Jelang Idul Adha, Dompet Dhuafa Terjunkan Tim QC THK untuk Lakukan Pemeriksaan Kualitas dan Kelayakan Hewan Ternak

Jelang Idul Adha, Dompet Dhuafa Terjunkan Tim QC THK untuk Lakukan Pemeriksaan Kualitas dan Kelayakan Hewan Ternak

Nasional
Buronan Thailand yang Ditangkap di Bali Pakai Nama Samaran Sulaiman

Buronan Thailand yang Ditangkap di Bali Pakai Nama Samaran Sulaiman

Nasional
Pansel Bakal Cari 10 Nama Capim KPK untuk Diserahkan ke Jokowi

Pansel Bakal Cari 10 Nama Capim KPK untuk Diserahkan ke Jokowi

Nasional
Kritik Putusan MA, PDI-P: Harusnya Jadi Produk DPR, bukan Yudikatif

Kritik Putusan MA, PDI-P: Harusnya Jadi Produk DPR, bukan Yudikatif

Nasional
Projo Beri Sinyal Jokowi Pimpin Partai yang Sudah Eksis Saat Ini

Projo Beri Sinyal Jokowi Pimpin Partai yang Sudah Eksis Saat Ini

Nasional
Projo Minta PDI-P Tidak Setengah Hati Jadi Oposisi

Projo Minta PDI-P Tidak Setengah Hati Jadi Oposisi

Nasional
Tuding PDI-P Ingin Pisahkan Jokowi dan Prabowo, Projo: Taktik Belah Bambu

Tuding PDI-P Ingin Pisahkan Jokowi dan Prabowo, Projo: Taktik Belah Bambu

Nasional
Projo Ungkap Isi Pembicaraan dengan Jokowi soal Langkah Politik Kaesang di Pilkada

Projo Ungkap Isi Pembicaraan dengan Jokowi soal Langkah Politik Kaesang di Pilkada

Nasional
Ada 'Backlog' Pemilikan Rumah, Jadi Alasan Pemerintah Wajibkan Pegawai Swasta Ikut Tapera

Ada "Backlog" Pemilikan Rumah, Jadi Alasan Pemerintah Wajibkan Pegawai Swasta Ikut Tapera

Nasional
Jaga Keanekaragaman Hayati, Pertamina Ajak Delegasi ASCOPE ke Konservasi Penyu untuk Lepas Tukik

Jaga Keanekaragaman Hayati, Pertamina Ajak Delegasi ASCOPE ke Konservasi Penyu untuk Lepas Tukik

Nasional
Projo Mengaku Belum Komunikasi dengan Kaesang Soal Pilkada

Projo Mengaku Belum Komunikasi dengan Kaesang Soal Pilkada

Nasional
Ridwan Kamil Klaim Pasti Maju Pilkada, Kepastiannya Juli

Ridwan Kamil Klaim Pasti Maju Pilkada, Kepastiannya Juli

Nasional
KPK Sita Innova Venturer Milik Anak SYL Terkait Kasus TPPU

KPK Sita Innova Venturer Milik Anak SYL Terkait Kasus TPPU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke