JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengatakan, pemerintah menyiapkan puluhan ribu fasilitas kesehatan (faskes) untuk membantu memberikan layanan kesehatan bagi petugas pemilihan umum (pemilu).
Faskes yang disediakan terdiri dari klinik, puskesmas dan rumah sakit.
"Pemerintah juga telah mengaktifkan kesiapsiagaan fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan. Di mana ada 15.000 klinik, 10.000 puskesmas, 3.000 rumah sakit, dan 13.000 tenaga kesehatan cadangan yang disiapsiagakan untuk memberikan layanan kesehatan bagi petugas dan masyarakat," ujar Moeldoko dilansir siaran pers KSP, Selasa (13/2/2024).
Moeldoko menjelaskan, pemerintah saat ini sudah membentuk tim monitoring dan evaluasi pelaksanaan layanan skrining riwayat kesehatan dan optimalisasi kepesertaan aktif program jaminan kesehatan nasional (JKN) bagi petugas penyelenggara pemilu dan pemilihan kepala daerah (pilkada) 2024.
Saat ini sudah ada 2,5 juta lebih petugas pemilu yang melakukan skrining kesehatan secara online.
Dari jumlah tersebut, 240.000 lebih petugas pemilu atau 9,59 persen memiliki risiko penyakit.
Lalu 2,1 juta lebih petugas pemilu atau 84,68 persen merupakan peserta aktif JKN.
Moeldoko mewanti-wanti agar petugas kesehatan jangan sampai teledor dalam memberikan layanan kesehatan bagi petugas pemilu.
Ia menekankan pentingnya semua unsur dalam kondisi siap dan siaga, dan mengerti harus berbuat apa jika ada petugas ataupun masyarakat yang jatuh sakit atau meninggal.
“Jangan semua unsur yang menangani persoalan ini tidak aware, jangan karena keteledoran nantinya memunculkan korban yang besar,” tegas Moeldoko.
Sebagaimana diketahui, pelaksanaan pemungutan suara Pemilu 2024 akan digelar pada Rabu (14/2/2024) besok di seluruh Indonesia.
Setelahnya, para petugas pemilu tetap bekerja selama masa penghitungan dan rekapitulasi hasil pemungutan suara.
https://nasional.kompas.com/read/2024/02/13/07532891/pemerintah-siapkan-klinik-dan-rs-untuk-jaga-kesehatan-petugas-pemilu