Salin Artikel

Survei Indikator Prediksi Suara Prabowo-Gibran 54 Persen, Pilpres Hanya Satu Putaran

JAKARTA, KOMPAS.com- Indikator Politik Indonesia memprediksi, perolehan suara calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 berada di angka 54 persen.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, jika prediksi itu benar, Pilpres 2024 dipastikan hanya akan berlangsung dalam satu putaran.

"Kalau itu benar, dengan kisaran model prediktif 54 persen, saya harus mengatakan game over, kita sudah tahu siapa capres yang akan terpilih hari rabu nanti," kata Burhanuddin, Jumat (9/2/2024).

Burhanuddin menjelaskan, prediksi ini dilakukan dengan menghitung elektabilitas masing-masing-masing pasangan calon ditambah dengan undecided voters berdasarkan data survei pada 28 Januari-4 Februari 2024.

Menurut hasil survei itu, pasangan Prabowo-Gibran punya elektabilitas tertinggi di angka 51,8 persen, diikuti Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (24,1 persen), dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD (19,6 persen).

"Dan masih ada 4,5 persen pemilih responden kita yang waktu kita survei mengadakan tidak tahu tidak jawab," ujar Burhanuddin.

Ia menuturkan, berdasarkan prediksi dengan mempertimbangkan variabel demografi responden, 4,5 persen undecided voters itu terbagi secara proporsional ke tiga pasangan.

"Kita prediksi berdasarkan variabel demografi, pendidikan, pendapatan, desa/kota, sikap, ternyata itu tidak mengerucut ke salah satu basis calon tertentu, tidak hanya ke kubu Anies, tapi juga ada ke kubu Pak Prabowo dan juga kubu Mas Ganjar," kata Burhanuddin.

Menurut dia, situasi itu berbeda dengan Pilpres 2019 di mana undecided voters cenderung mendukung pihak penantang sehingga perolehan suara Prabowo-Sandiaga ketika itu berada di atas hasil survei.

Menurut Burhanuddin, persebaran suara undecided voters yang merata ini pun bakal menguntungkan Prabowo karena suara riil nantinya bisa bertambah dari angka elektabilitas yang sudah ada.

"Keuntungan dalam artian dia punya simpanan pendukung yang tidak mau mengatakan pilihannya ke Pak Prabowo. Kalau kita prediksi dari model prediktif itu terkonfirmasi," kata dia.

Berdasarkan perhitungan model prediktif itu, Indikator memprediksi Prabowo-Gibran akan mendapatkan 54 persen suara dengan estimasi terendah 51,6 persen dan estimasi tertinggi 56,4 persen.

"54 persen itu signifikan secara statistik, karena lower estimate dengan model prediktif 54 persen, sejelek-jeleknya Pak Prabowo dapatnya 51,6 persen," ujar Burhanuddin.

Kemudian, Anies-Muhaimin memperoleh 24,9 persen, dengan estimasi terendah 22,8 persen dan estimasi tertinggi 27 persen.

Sedangkan, Ganjar-Mahfud diprediksi mendapat 21,1 persen, dengan estimasi terendah 19,2 persen dan estimasi tertinggi 23,1 persen.

Survei ini dilakukan terhadap total 5.500 orang responden pemilik hak pilih pada Pemilu 2024 yang diambil menggunakan multistage random sampling.

Jumlah responden itu terdiri dari 1.200 orang yang berasal dari seluruh provinsi serta 4.300 orang responden di 18 provinsi yang mendapatkan oversample.

Survei ini memiliki margin of error +/- 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen dengan ukuran sampel basis 1.200 responden.

https://nasional.kompas.com/read/2024/02/09/11331301/survei-indikator-prediksi-suara-prabowo-gibran-54-persen-pilpres-hanya-satu

Terkini Lainnya

Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Nasional
Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Nasional
Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Nasional
Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Nasional
Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Nasional
PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

Nasional
Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Nasional
Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Nasional
Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Nasional
Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Nasional
Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Nasional
Tinjau TKP Kecelakaan Maut Bus di Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Tinjau TKP Kecelakaan Maut Bus di Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Nasional
Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Nasional
ICW Kritik Komposisi Pansel Capim KPK: Rentan Disusupi Konflik Kepentingan

ICW Kritik Komposisi Pansel Capim KPK: Rentan Disusupi Konflik Kepentingan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke