Salin Artikel

Telur Gratis Ganjar-Mahfud Saingi Susu Gratis Prabowo-Gibran

Adapun bagi-bagi telur dan susu itu masuk dalam program kampanye masing-masing paslon.

Kedua belah pihak saling berargumen, programnya lebih baik ketimbang program paslon lain.

Gibran bagi-bagi susu

Mulanya, bagi-bagi susu ke masyarakat dilakukan oleh Gibran Rakabuming Raka di momen di lokasi car free day (CFD) Bundaran Hotel Indonesia, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (3/12/2023).

Momen ini lantas disoroti, termasuk oleh Badan Pengawas Pemilu mengingat area CFD seharusnya steril dari kegiatan politik sesuai Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 12 Tahun 2016 tentang Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB).

Namun, kubu Gibran berdalih bahwa bagi-bagi susu bukan bentuk kampanye karena tak memakai atribut parpol.

Kendati begitu, pembagian susu merupakan salah satu program yang diusung paslon nomor urut 2, termasuk lewat makan siang gratis dengan estimasi anggaran sekitar hampir Rp 500 triliun per tahun.

Besarnya anggaran tersebut lagi-lagi mendapat sorotan, salah satunya oleh kubu paslon nomor urut 3.

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto salah satunya, menyatakan anggaran sebesar itu sudah mencakup seluruh program dari visi misi yang ditawarkan Ganjar-Mahfud. Sedangkan di kubu paslon Prabowo-Gibran, hanya untuk satu program.

Dengan begitu dia menyatakan, program Ganjar dan Mahfud lebih luas menjangkau masyarakat.

"Maka bisa dilihat, rakyat bisa membandingkan, kalau program makan gratis itu pun dengan susu impor itu (menelan biaya) mencapai lebih dari Rp 400 triliun," ujar Hasto di Kantor DPP PDI-P, Jakarta Pusat, Selasa (2/1/2023).

"Bandingkan dengan program kerakyatan Pak Ganjar dengan jangkauan bansos BLT yang lebih luas, penciptaan lapangan kerja, satu rumah miskin satu sarjana. Kemudian beli tanah dapat rumah dan berbagai program KTP sakti, itu hanya (menghabiskan) Rp 506 triliun," lanjutnya.

Adapun gerakan membagikan telur itu dilakukan serentak di seluruh Indonesia, dan merupakan bagian dari peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 51 PDI-P.

PDI-P membagikan 1.500 butir telur kepada warga di Rusun Tanah Tinggi itu. Ribuan telur itu diolah warga setempat dengan cara dipindang.

Hasto yang juga Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud bilang, program bagi-bagi telur lebih unggul ketimbang program bagi-bagi susu kubu Prabowo-Gibran.

"Telur ini diproduksi oleh rakyat Indonesia, bukan impor. Kalau Prabowo-Gibran susunya impor, bahkan ada dari Australia, bahkan mengandung glukosa yang tidak baik bagi pertumbuhan anak anak," ucap Hasto.

Jika Ganjar-Mahfud memenangkan Pilpres 2024,maka program pembagian telur akan diintegrasikan ke dalam program KTP Sakti (Satu Kartu Terpadu Indonesia). Harapannya adalah bantuan dari pemerintah tepat sasaran dan semakin mudah diakses.

”Program bagi telur ini nanti semua akan diintegrasikan dalam KTP Sakti. Jadi, satu kartu dan data akan terus diperbarui. Ibu-ibu hamil, misalnya, maka harus mendapatkan pelayanan kesehatan dan kepenuhan gizi dan asupannya, seperti kacang hijau yang kaya vitamin B, telurnya, kemudian beberapa suplemen dengan vitamin C,” kata Hasto dikutip dari Kompas.id.

Disebut masuk bagian makan siang gratis prabowo

Menanggapi pembagian telur PDI-P, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Juri Ardiantoro, menyebutkan bahwa telur yang dibagi-bagikan kubu Ganjar itu sudah masuk dalam bagian dari program makan siang gratis Prabowo-Gibran.

Juri menjelaskan, program makan siang gratis Prabowo-Gibran yang akan dibagikan kepada anak-anak usia sekolah itu memiliki banyak menu.

Lauknya mulai dari telur, daging, ikan, hingga ayam.

"Jadi telur gratis, daging gratis, ikan gratis, ayam gratis adalah bagian dari menu makan siang anak-anak sekolah yang jadi programnya Pak Prabowo," imbuhnya.

https://nasional.kompas.com/read/2024/01/15/08423361/telur-gratis-ganjar-mahfud-saingi-susu-gratis-prabowo-gibran

Terkini Lainnya

Bertemu PM Tajikistan di Bali, Jokowi Bahas Kerja Sama Pengelolaan Air

Bertemu PM Tajikistan di Bali, Jokowi Bahas Kerja Sama Pengelolaan Air

Nasional
Kementan Kirim Durian ke Rumah Dinas SYL, Ada yang Capai Rp 46 Juta

Kementan Kirim Durian ke Rumah Dinas SYL, Ada yang Capai Rp 46 Juta

Nasional
Momen Eks Pejabat Bea Cukai Hindari Wartawan di KPK, Tumpangi Ojol yang Belum Dipesan

Momen Eks Pejabat Bea Cukai Hindari Wartawan di KPK, Tumpangi Ojol yang Belum Dipesan

Nasional
Jokowi Bertemu Puan di WWF 2024, Said Abdullah: Pemimpin Negara Harus Padu

Jokowi Bertemu Puan di WWF 2024, Said Abdullah: Pemimpin Negara Harus Padu

Nasional
Menkuham Mengaku di Luar Negeri Saat Rapat Persetujuan Revisi UU MK

Menkuham Mengaku di Luar Negeri Saat Rapat Persetujuan Revisi UU MK

Nasional
Ekspresi Prabowo Diperkenalkan Jokowi sebagai Presiden Terpilih di WWF Ke-10 di Bali

Ekspresi Prabowo Diperkenalkan Jokowi sebagai Presiden Terpilih di WWF Ke-10 di Bali

Nasional
Pemerintah Diminta Aktif dan Perketat Pengawasan Pengelolaan Dana Desa

Pemerintah Diminta Aktif dan Perketat Pengawasan Pengelolaan Dana Desa

Nasional
4 Faktor Pemicu Dana Desa Jadi 'Lahan Basah' Korupsi

4 Faktor Pemicu Dana Desa Jadi "Lahan Basah" Korupsi

Nasional
Bamsoet Sebut Draf PPHN Sudah Tuntas, Bakal Disahkan MPR Periode Berikutnya

Bamsoet Sebut Draf PPHN Sudah Tuntas, Bakal Disahkan MPR Periode Berikutnya

Nasional
ICW Ragu Revisi UU Mampu Cegah Korupsi Dana Desa

ICW Ragu Revisi UU Mampu Cegah Korupsi Dana Desa

Nasional
Jokowi Bertemu Elon Musk, Minta Kembangkan Investasi SpaceX, Tesla, dan Boring

Jokowi Bertemu Elon Musk, Minta Kembangkan Investasi SpaceX, Tesla, dan Boring

Nasional
3.425 Jemaah Haji 2024 Bergerak dari Madinah ke Mekkah

3.425 Jemaah Haji 2024 Bergerak dari Madinah ke Mekkah

Nasional
ICW Ungkap Jumlah Kasus Korupsi di Desa Paling Tinggi

ICW Ungkap Jumlah Kasus Korupsi di Desa Paling Tinggi

Nasional
Beratkan Calon Nonpartai di Pilkada, KPU Dilaporkan ke Bawaslu

Beratkan Calon Nonpartai di Pilkada, KPU Dilaporkan ke Bawaslu

Nasional
Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club', Try Sutrisno: Kalau Mau Merangkul, dari Hati

Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club", Try Sutrisno: Kalau Mau Merangkul, dari Hati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke