Salin Artikel

Wakil Ketua KPK Tak Ambil Pusing Ada 2 Pimpinan Dilaporkan ke Dewas soal SYL

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata tak mau ambil pusing menyangkut pimpinan lembaga antirasuah yang kembali diadukan atas dugaan pelanggaran etik.

Adapun Dewas KPK kembali memeriksa eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) dan mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Pertanian (Kementan) Kasdi Subagyono.

Pemeriksaan itu merupakan tindak lanjut atas aduan dugaan pelanggaran etik pimpinan KPK. Berdasarkan informasi dari Dewas KPK, terdapat dua pimpinan KPK yang kembali diadukan melanggar etik.

"Oh gitu? Jangan-jangan saya. Emang gue pikirin," ujar Alex saat ditemui di gedung Anti Corruption Learning Center (ACLC) KPK, Jakarta Selatan, Kamis (11/1/2024).

Meski demikian, Alex mengaku tidak mengetahui siapa pimpinan yang diadukan ke Dewas.

"Tanya saja Dewas," tutur Alex.

Senada dengan Alex, Wakil Ketua KPK lainnya, Nurul Ghufron, juga mengaku tidak mengetahui dua pimpinan yang dilaporkan ke Dewas.

Meski demikian, Ghufron menyampaikan, pihaknya akan menghormati proses etik yang dilakukan Dewas KPK.

"Kita hormati proses di Dewas saja. Kita tidak tahu juga materi dan siapa yang dilaporkan," ujar Ghufron.

Adapun kedatangan Alex dan Ghufron ke ACLC KPK untuk mengikuti rapat koordinasi pengawasan (Rakorwas) bersama pimpinan lain, termasuk Ketua KPK Sementara Nawawi Pomolango.

Sebelumnya, anggota Dewas KPK Albertina Ho mengungkapkan terdapat dua pimpinan KPK yang diadukan atas dugaan pelanggaran etik menyangkut SYL dan Kasdi.

Meski demikian, Albertina tidak mau menyebut siapa pimpinan yang diadukan tersebut.

"Seingat saya sih dua ya, tapi kita kan baru awal ya," tutur Albertina, Kamis.

Menurut Albertina, persoalan yang diadukan ke Dewas ini berbeda dengan pelanggaran etik Ketua KPK yang telah diberhentikan Firli Bahuri.

"Enggak, kasus lain. Nanti dululah, awal-awal kita sudah ngomong gimana? Kalau sudah juga kita beri tahu," ujar Albertina.

https://nasional.kompas.com/read/2024/01/11/12172871/wakil-ketua-kpk-tak-ambil-pusing-ada-2-pimpinan-dilaporkan-ke-dewas-soal-syl

Terkini Lainnya

Jokowi Sebut Ada 78.000 Hektare Tambak Udang Tak Terpakai di Pantura, Butuh Rp 13 Triliun untuk Alih Fungsi

Jokowi Sebut Ada 78.000 Hektare Tambak Udang Tak Terpakai di Pantura, Butuh Rp 13 Triliun untuk Alih Fungsi

Nasional
Spesifikasi 2 Kapal Patroli Cepat Terbaru Milik TNI AL

Spesifikasi 2 Kapal Patroli Cepat Terbaru Milik TNI AL

Nasional
Jokowi Panen Ikan Nila Salin di Tambak Air Payau di Karawang

Jokowi Panen Ikan Nila Salin di Tambak Air Payau di Karawang

Nasional
Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum Caleg yang Mendebatnya

Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum Caleg yang Mendebatnya

Nasional
Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

Nasional
Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Nasional
Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Nasional
Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke