Salin Artikel

Jadi Hakim MK, Arsul Sani Minta Tak Adili Sengketa yang Libatkan PPP

JAKARTA, KOMPAS.com - Hakim konstitusi terpilih, Arsul Sani, mengaku akan meminta Mahkamah Konstitusi (MK) tidak melibatkan dirinya dalam perselisihan hasil pemilu (PHPU) yang melibatkan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Hal itu untuk menghindari munculnya konflik kepentingan. 

Sebab, Arsul merupakan salah satu tokoh senior PPP.

Ia baru mengundurkan diri dari partai berlambang ka'bah itu setelah terpilih sebagai hakim konstitusi.

"Saya juga secara informal, karena belum (dilantik), ingin juga nanti kalau memang saya sudah efektif (menjabat), sudah mengucapkan sumpah sebagai hakim, meminta agar dalam sengketa PHPU, sepanjang yang menyangkut PPP, saya tidak ikut," kata Arsul di Gedung MK, Rabu (10/1/2024).

"Saya tidak boleh ikut," tegasnya.

Arsul meminta dirinya tak terlibat mengadili ataupun memutuskan perkara baik PPP selaku pemohon atau termohon.

Ia menegaskan, hal ini demi menjamin imparsialitas dan independensi.

Ia berujar, sikap ini akan ia deklarasikan secara resmi dalam acara pisah sambut dirinya dengan hakim konstitusi Wahiduddin Adams yang ia gantikan karena memasuki usia pensiun per 17 Januari nanti.

"Saya akan meminta demikian, dan saya yakin pasti para Yang Mulia (hakim) di sini sudah memikirkan itu," ucap dia.

Akan tetapi, permintaan yang sama tidak Arsul layangkan terkait sengketa hasil pilpres, meski PPP mengusung calon presiden dan wakil presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Terkait sengketa pilpres, ia akan menyerahkan kepada hakim lain apakah dirinya boleh turut mengadili dan memutus atau tidak

"Apa pun yang diputuskan oleh 8 Yang Mulia yang lain itu saya sami'na wa atho'na. Hanya memang kalai khusus yang terkait dengan PPP saya minta (tidak dilibatkan). Karena itu terlalu lekat," ujar Arsul.

https://nasional.kompas.com/read/2024/01/10/14292861/jadi-hakim-mk-arsul-sani-minta-tak-adili-sengketa-yang-libatkan-ppp

Terkini Lainnya

Anies dan Sudirman Said sama-sama ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Anies dan Sudirman Said sama-sama ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Nasional
Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Nasional
Dititip Kerja di Kementan dengan Gaji Rp 4,3 Juta, Nayunda Nabila Cuma Masuk 2 Kali

Dititip Kerja di Kementan dengan Gaji Rp 4,3 Juta, Nayunda Nabila Cuma Masuk 2 Kali

Nasional
Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Nasional
Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis 'Mercy'

Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis "Mercy"

Nasional
26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

Nasional
Soal Perintah 'Tak Sejalan Silakan Mundur', SYL: Bukan Soal Uang, Tapi Program

Soal Perintah "Tak Sejalan Silakan Mundur", SYL: Bukan Soal Uang, Tapi Program

Nasional
Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Nasional
[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

Nasional
MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

Nasional
Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke