Menurut dia, program KTP Sakti dihadirkan karena belum meratanya program bantuan sosial (bansos) dan sejumlah program pro rakyat era pemerintahan saat ini.
"KTP Sakti itu (ada) karena kalau sekarang terlalu banyak kartu. Kita hanya butuh satu, yaitu satu KTP saja," kata Arsjad di hadapan para relawan.
Arsjad menyatakan, KTP Sakti salah satu program unggulan Ganjar-Mahfud.
Ia lantas bercerita bagaimana pengalamannya bertemu petani. Para petani berkeluh kesah kepada Arsjad tentang sulitnya mendapatkan pupuk murah.
Bahkan, kata Arsjad, mereka tidak boleh mendapatkan subsidi pupuk meski sudah memiliki kartu penerima bantuan sosial.
"Kenapa? Karena yang pertama, belum tepat sasaran. Masih banyak yang belum mendapatkan, dan lebih lagi bingung, kartu terlalu banyak," ucap Arsjad.
Mengenai bansos, dia memastikan Ganjar-Mahfud memperbesar dan memperbanyak melalui KTP Sakti.
"Jadi ada kata kata, bansos, nantinya tidak akan lagi ada. Ya ampun, ya Allah, padahal kita pengen ngebesarin, lebih besar lagi. Nah itu adalah yang ingin dilakukan," kata dia.
Adapun program KTP Sakti pertama kali diutarakan oleh Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto.
Kala itu, Hasto tengah berkunjung ke Banten untuk sosialisasi program-program Ganjar-Mahfud.
"Apa itu sakti? Sakti itu singkatan dari satu kartu terpadu indonesia. Jadi bagi rakyat miskin tidak perlu banyak kartu, cukup menunjukan KTP Sakti," ujar Hasto, Minggu (10/12/2023).
https://nasional.kompas.com/read/2024/01/05/11302691/tpn-ganjar-mahfud-ktp-sakti-ada-karena-sekarang-terlalu-banyak-kartu