Salin Artikel

Debat Capres Sengit, KPU: Pertanyaan Orisinil, Tidak Di-"setting", Jawabannya Lugas

JAKARTA, KOMPAS.com - Debat perdana Pilpres 2024 berlangsung sengit di kantor KPU RI, Selasa (12/12/2023) malam.

Tiga calon presiden yang berdebat, yaitu Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo, saling melempar pertanyaan dan jawaban menohok satu sama lain pada sesi interaksi antarcalon.

Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari menegaskan, hal itu menunjukkan bahwa debat yang mereka desain berlangsung secara apa adanya, khususnya pada segmen 4 dan 5.

"Debat segmen yang ke-4 dan ke-5 itu adalah pertanyaan yang diajukan oleh calon presiden sendiri-sendiri dan kemudian ditanggapi oleh calon presiden sendiri-sendiri, sehingga dengan begitu orisinalitas pertanyaan juga menjadi orisinalitas masing-masing calon presiden yang tidak bisa di-setting-setting, diprediksi akan tanya apa," jelas Hasyim kepada wartawan, Rabu (13/12/2023).

Dalam debat kemarin, sesi interaksi antarcalon dibagi dalam empat segmen.

Dua segmen awal, yaitu segmen 2 dan 3, merupakan sesi ketika seorang capres harus menjawab pertanyaan panelis.

Jawaban itu ditanggapi dua capres lainnya, kemudian dijawab kembali olehnya.

Sementara itu, pada segmen 4 dan 5, seorang capres bebas bertanya kepada capres lainnya sesuai ketentuan. Capres yang ditanya diharuskan memberi tanggapan.

Lalu, capres yang bertanya dapat menanggapi kembali, sebelum dijawab balik oleh capres yang ditanya.

Pada sesi interaktif ini, debat berlangsung sengit. Ganjar Pranowo, misalnya, sempat bertanya kepada Prabowo Subianto soal komitmen menyelesaikan kasus pelanggaran HAM berat dan hilangnya 13 aktivis pro-Reformasi yang diduga ada keterlibatannya.

Prabowo sendiri sempat menuding Anies Baswedan berlebihan soal penurunan demokrasi, yang kemudian dibalas Anies dengan menuding Prabowo tidak tahan menjadi oposisi karena bisnisnya menjadi sulit.

"Kita mengikuti bersama pertanyaan-pertanyaan yang diajukan semuanya kan lugas oleh masing-masing calon presiden kepada calon presiden yang lain," kata Hasyim.

"Demikian juga ketika menjawab, juga masing-masing calon presiden lugas menjawab sesuai dengan perspektifnya masing-masing ketika diajukan sejumlah pertanyaan," imbuhnya.

Hasyim sebelumnya menegaskan, format debat ini akan diterapkan kembali pada debat-debat berikutnya, meski Ganjar sempat menyampaikan aspirasi supaya ruang tanya jawab antarcalon diperbesar.

"Soal debatnya ini menarik atau tidak tentu yang bisa menjawab adalah para pemirsa debat. Ini setidak-tidaknya KPU berikhtiar supaya suasana debat atau perdebatan antarcalon presiden dikupas oleh masing-masing calon presiden, tentu sesuai dengan perspektif dan data dan juga cara pandang masing-masing calon presiden," ungkapnya.

Debat berikutnya akan dilaksanakan pada Jumat (22/12/2023) dengan agenda debat calon wakil presiden (cawapres).

Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud MD akan berdebat seputar tema ekonomi, yaitu ekonomi kerakyatan, ekonomi digital, keuangan, investasi, pajak, perdagangan, pengelolaan APBN dan APBD, infrastruktur, serta perkotaan.

https://nasional.kompas.com/read/2023/12/13/12200981/debat-capres-sengit-kpu-pertanyaan-orisinil-tidak-di-setting-jawabannya

Terkini Lainnya

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

Nasional
Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Nasional
Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Nasional
56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

Nasional
Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke