JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto mengumpulkan para pemimpin TNI dan sejumlah purnawirawan untuk membahas situasi geopolitik dan geostrategi global.
Acara bertajuk "Simposium Geopolitik & Geostrategis Global serta Pengaruhnya terhadap Indonesia" itu digelar di Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Kamis (2/11/2023).
“Saya sebagai Menteri Pertahanan untuk mengundang saudara-saudara sekalian untuk memaparkan keadaan geopolitik dan geostrategi global saat ini dan pengaruhnya kepada kita sekalian,” kata Prabowo.
Prabowo menyebutkan, dinamika geopolitik berkembang begitu cepat dan memiliki pengaruh yang luar biasa dari satu wilayah ke wilayah lain.
Menhan mencontohkan perang antara Rusia-Ukraina yang membuat harga bahan bakar minyak (BBM) naik.
“Perang di Ukraina (juga) membuat pupuk menjadi mahal dan langka. Kalau pupuk mahal dan langka, akan mempengaruhi produksi pangan di sebagian besar dunia. Kalau produksi pangan terpengaruh, akan mengakibatkan destabilisasi politik dan sosial,” kata Prabowo.
Belum lagi, ditambah perang yang terjadi di Jalur Gaza yang memanas belakangan ini.
Prabowo menyebutkan, perang antara Hamas-Israel berpengaruh secara langsung ataupun tidak langsung terhadap Indonesia yang mayoritas berpenduduk muslim.
“Karena hampir 90 persen rakyat kita adalah muslim, dan kejadian-kejadian yang menyangkut dunia Islam pasti berpengaruh pada kondisi psikologis dan kondisi ketentraman rakyat kita,” kata Prabowo.
“Karena itu, saya pandang sangat perlu untuk menyampaikan perkembangan-perkembangan ini segera kepada seluruh unsur pimpinan TNI sehingga kita tidak terdadak,” ucap Menhan.
Prabowo juga menyebutkan bahwa Indonesia merupakan negara yang besar dan memiliki kekayaan mineral-mineral kritis.
“Sehingga mau tidak mau kita menjadi sasaran bagi kekuatan-kekuatan besar dunia,” kata Prabowo.
Prabowo kemudian melanjutkan, berdasarkan sumber-sumber yang ia peroleh, konflik-konflik di Indonesia dicampuri intelijen asing.
Menhan mencontohkan konflik di Rempang, Aceh, Ambon, hingga Papua.
“Peristiwa-peristiwa seperti di Rempang sudah mulai masuk campur tangan intel-intel asing,” kata Prabowo.
“Dan kita banyak juga mengalami di Aceh, di Ambon kita mengalami, di Timor-Timur, dan kita mengalami di Papua terus-menerus, bagaimana campur tangan asing sangat memengaruhi kondisi kita,” tutur eks Danjen Kopassus dan Panglima Kostrad itu.
Tak lama setelah itu, acara simposium digelar secara tertutup. Para awak media diminta keluar.
Adapun simposium itu dihadiri Kepala Stat TNI AD Jenderal Agus Subiyanto, Kepala Staf TNI AU Marsekal Fadjar Prasetyo, sedangkan perwakilan TNI AL diwakili Wakil Kepala Staf TNI AL Laksamana Madya Erwin S Aldedharma.
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono diwakili oleh Kepala Staf Umum TNI Letjen Bambang Ismawan.
Berdasarkan sambutan yang dibacakan Prabowo, hadir pula Panglima Kostrad Letjen Maruli Simanjuntak, Panglima Komando Armada Laksamana Madya Kusmanto, Kepala Badan Intelijen Strategis TNI Letjen Rudianto, serta para panglima kodam dan komandan satuan.
Sementara dari senior TNI atau purnawirawan yang hadir antara lain Jenderal (Purn) Wiranto, Jenderal (Purn) Agum Gumelar, dan Jenderal Dudung Abdurachman yang baru saja melepas jabatannya sebagai KSAD.
https://nasional.kompas.com/read/2023/11/02/16070501/prabowo-kumpulkan-para-pemimpin-dan-purnawirawan-tni-bahas-geopolitik-global