Salin Artikel

Djarot: Yang Heran, Golkar Partai Besar, Dikalahkan Kepala Daerah Baru Dua Tahun?

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI-P bidang Ideologi dan Kaderisasi, Djarot Saiful Hidayat menduga, ada intervensi yang diterima Partai Golkar, di balik pencalonan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres Prabowo Subianto.

Diketahui, Golkar menjadi partai pertama yang mengusulkan putra Presiden Joko Widodo itu sebagai cawapres Prabowo secara resmi.

Padahal sebelumnya, Golkar terus mendorong ketua umumnya, Airlangga Hartarto, sebagai kandidat capres atau cawapres, ketika menjalin relasi koalisi dengan parpol lain.

"Yang mengherankan kita, kok sampai misalnya partai besar dengan ketua umum yang luar biasa itu dikalahkan oleh kepala daerah yang baru dua tahun?" heran Djarot dalam acara Satu Meja The Forum, yang ditayangkan Kompas TV, Rabu (1/11/2023) malam.

"Artinya apa? Artinya diduga ada tekanan tekanan. Ada lobi-lobi," ucapnya lagi.

Ia menambahkan, sebagai partai besar, kaderisasi yang dilakukan Golkar telah berhasil menghasilkan banyak kader luar biasa, termasuk Airlangga. 

"Mempunyai Ketua Umum, Pak Airlangga Hartarto itu, Menko Perekonomian yang berhasil, bisa membawa Indonesia keluar dari pandemi covid," ujar Djarot.

Di sisi lain, ia menduga, tak hanya Golkar yang mendapatkan intervensi. Menurutnya, Partai Amanat Nasional (PAN) juga tak luput mendapatkan intervensi serupa.

Sebab, PAN sebelumnya sempat mengusulkan nama Menteri BUMN Erick Thohir sebagai cawapres. Bahkan, diketahui, Erick telah menyiapkan surat keterangan catatan kepolisian (SKCK) yang menjadi salah satu syarat untuk mendaftarkan diri di Pilpres 2024.

Namun pada akhirnya, rencana pencalonan Erick, kalah dengan Gibran.

"Apalagi itu (intervensi) semakin telanjang dengan keputusan Mahkamah Konstitusi (MK)," tutur dia.

"Oleh karena itu, ini menjadi kritikan, introspeksi kita semua. Supaya apa? demokrasi itu kan prinsipnya oleh rakyat, dari rakyat, untuk rakyat," jelasnya.

Sebagai informasi, Prabowo-Gibran resmi mendaftarkan diri sebagai bakal capres-cawapres ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 25 Oktober 2023.

Sebelumnya, Gibran diumumkan Prabowo sebagai bakal cawapres pada 22 Oktober 2023. Pengumuman itu dilakukan usai Prabowo mengumpulkan seluruh ketua umum partai politik Koalisi Indonesia Maju (KIM) di kediamannya.

Gibran yang saat ini berusia 36 tahun dapat dicalonkan oleh parpol setelah MK menerima sebagian gugatan nomor 90/PUU-XXI/2023. Permohonan gugatan ini yang kemudian dianggap oleh sejumlah pihak memuluskan langkah Gibran untuk melaju di kontestasi Pilpres 2024.

Dalam putusan itu, MK menyatakan bahwa syarat seseorang boleh dicalonkan sebagai capres atau cawapres berusia minimal 40 tahun atau pernah/sedang menduduki jabatan sebagai kepala daerah yang dipilih melalui pemilu.

https://nasional.kompas.com/read/2023/11/02/14323821/djarot-yang-heran-golkar-partai-besar-dikalahkan-kepala-daerah-baru-dua

Terkini Lainnya

Jokowi Klaim Produksi Minyak Blok Rokan Lebih Tinggi Setelah Dikelola Pertamina

Jokowi Klaim Produksi Minyak Blok Rokan Lebih Tinggi Setelah Dikelola Pertamina

Nasional
Menkominfo Sebut MWC 2024 Berpeluang Jadi Showcase Ekosistem Telekomunikasi Nasional

Menkominfo Sebut MWC 2024 Berpeluang Jadi Showcase Ekosistem Telekomunikasi Nasional

Nasional
Moeldoko Bicara soal Tapera, Sebut Tak Akan Ditunda dan Bantah untuk Danai IKN

Moeldoko Bicara soal Tapera, Sebut Tak Akan Ditunda dan Bantah untuk Danai IKN

Nasional
Tak Hadiri Upacara Hari Lahir Pancasila di Ende, Megawati Disebut Sedang Kurang Sehat

Tak Hadiri Upacara Hari Lahir Pancasila di Ende, Megawati Disebut Sedang Kurang Sehat

Nasional
Hasto Kristiyanto Gantikan Megawati Bacakan Amanat Upacara Hari Lahir Pancasila di Ende NTT

Hasto Kristiyanto Gantikan Megawati Bacakan Amanat Upacara Hari Lahir Pancasila di Ende NTT

Nasional
Pakaian Teluk Belange, Baju Adat Jokowi Saat Pimpin Ucapara Hari Lahir Pancasila di Riau

Pakaian Teluk Belange, Baju Adat Jokowi Saat Pimpin Ucapara Hari Lahir Pancasila di Riau

Nasional
Jokowi Jelaskan Alasan Gelar Upacara Hari Lahir Pancasila 2024 di Hulu Rokan Riau

Jokowi Jelaskan Alasan Gelar Upacara Hari Lahir Pancasila 2024 di Hulu Rokan Riau

Nasional
Upacara Hari Lahir Pancasila di Ende NTT Dimulai Tanpa Megawati

Upacara Hari Lahir Pancasila di Ende NTT Dimulai Tanpa Megawati

Nasional
Ganjar-Mahfud Hadiri Upacara Hari Lahir Pancasila di Ende NTT

Ganjar-Mahfud Hadiri Upacara Hari Lahir Pancasila di Ende NTT

Nasional
Pakai Baju Adat, Jokowi Pimpin Upacara Hari Lahir Pancasila 2024 di Riau

Pakai Baju Adat, Jokowi Pimpin Upacara Hari Lahir Pancasila 2024 di Riau

Nasional
Momen Sri Mulyani Kenalkan Ponakan Prabowo Thomas Djiwandono ke Publik

Momen Sri Mulyani Kenalkan Ponakan Prabowo Thomas Djiwandono ke Publik

Nasional
24 WNI Kedapatan Palsukan Visa Haji, Kemenag Wanti-wanti Jemaah Pakai Visa Resmi

24 WNI Kedapatan Palsukan Visa Haji, Kemenag Wanti-wanti Jemaah Pakai Visa Resmi

Nasional
139.421 Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arab Saudi hingga Hari Ke-20 Keberangkatan, 28 Wafat

139.421 Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arab Saudi hingga Hari Ke-20 Keberangkatan, 28 Wafat

Nasional
22 WNI Pengguna Visa Haji Palsu Dideportasi dari Arab Saudi, Ongkos Pulang Ditanggung Sendiri

22 WNI Pengguna Visa Haji Palsu Dideportasi dari Arab Saudi, Ongkos Pulang Ditanggung Sendiri

Nasional
Pancasila Vs Ideologi 'Ngedan'

Pancasila Vs Ideologi "Ngedan"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke