Salin Artikel

Projo Sebut PDI-P Gulirkan Narasi Ditinggal Jokowi karena Takut Kehilangan Insentif Elektoral

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Badan Pemenangan Pilpres Relawan Pro Jokowi (Projo) Panel Barus menilai, PDI Perjuangan belakangan berupaya mencari-cari kesalahan Presiden Joko Widodo.

Langkah itu, menurutnya, lantaran PDI-P takut kehilangan insentif elektoral karena duet bakal calon presiden (capres) Koalisi Indonedia Maju, Prabowo Subianto, dengan putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, sebagai cawapres.

“Saat ini memang relasinya berubah antara Pak Jokowi dan PDI-P, itu fakta yang tak terhindarkan. Relasi itu kan kemudian dikhawatirkan oleh PDI-P karena PDI-P akan kehilangan insentif elektoral ketika relasi itu berubah,” kata Panel dalam tayangan Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Senin (30/10/2023).

Menurut Panel, sedikitnya ada tiga isu yang digulirkan PDI-P untuk mendiskreditkan Jokowi. Pertama, soal program food estate atau lumbung pangan yang dijalankan pemerintahan Jokowi.

Beberapa waktu lalu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto tiba-tiba menyebut bahwa proyek food estate merupakan bentuk kejahatan lingkungan.

Kedua, soal isu perpanjangan masa jabatan presiden. Menurut sejumlah elite PDI-P, persoalan ini berawal dari partai banteng yang menolak permintaan Jokowi untuk memperpanjang jabatannya sebagai presiden tiga periode.

“Padahal Pak Jokowi secara langsung dan terbuka dalam setiap kesempatan menyampaikan pernyataannya dengan tegas bahwa beliau menolak itu,” ujarnya.

Ketiga, yang paling anyar, PDI-P menggulirkan narasi bahwa Jokowi telah meninggalkan partai banteng.

Menurut Panel, serangan-serangan ini berlebihan. Padahal, Jokowi telah banyak memberi insentif elektoral untuk PDI-P.

Dengan memenangkan Pilkada Solo 2005 dan 2010, lalu Pilkada DKI Jakarta 2012, selanjutnya Pemilu Presiden 2014 dan 2019, Jokowi disebut telah mendongkrak suara partai banteng.

“Saya pikir ini posisinya clear, ini hubungan yang saling menguntungkan dan saling membutuhkan. Dan PDI-P mendapatkan insentif elektoral yang besar yang eksponensial juga,” ucap Panel.

Panel menilai, serangan-serangan PDI-P belakangan ini seolah meniadakan pencapaian Jokowi selama 9 tahun memerintah RI.

“Hal-hal baik yang dilakukan Pak Jokowi, fundamental pembangunan yang dilakukan Pak Jokowi selama sembilan tahun ini menjadi seperti hilang begitu saja di mata PDI-P setelah Prabowo dan Mas Gibran resmi mendaftar ke KPU,” kata Panel.

Ketimbang membuat kegaduhan, menurutnya, semua elite politik mesti menahan diri agar Pemilu 2024 berjalan damai dan sejuk.

Menurut PDI-P, Jokowi meninggalkan partai sejak merestui putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, menjadi bakal cawapres pendamping bakal capres Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto.

Pasalnya, Gibran merupakan bagian dari PDI-P. Wali Kota Surakarta itu justru menjadi cawapres kubu lawan alih-alih memenangkan bakal capres yang diusung partainya sendiri, Ganjar Pranowo.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan, tidak sedikit akar rumput PDI-P yang tak percaya bahwa Jokowi, yang sebelumnya disebut-sebut sebagai kader terbaik, justru berpaling dari partai.

“PDI Perjuangan saat ini dalam suasana sedih, luka hati yang perih, dan berpasrah pada Tuhan dan rakyat Indonesia atas apa yang terjadi saat ini,” kata Hasto melalui keterangan tertulis kepada awak media, Minggu (29/10/2023).

Padahal, kata Hasto, Jokowi mendapat dukungan teramat besar dari akar rumput dan simpatisan PDI-P. Dukungan itu mampu mengantarkan Jokowi ke kursi Wali Kota Solo, Gubernur DKI Jakarta, hingga Presiden dua periode.

“Kami begitu mencintai dan memberikan privilese yang begitu besar kepada Presiden Jokowi dan keluarga, namun kami ditinggalkan karena masih ada permintaan lain yang berpotensi melanggar pranata kebaikan dan konstitusi,” tutur Hasto.

https://nasional.kompas.com/read/2023/10/30/14253601/projo-sebut-pdi-p-gulirkan-narasi-ditinggal-jokowi-karena-takut-kehilangan

Terkini Lainnya

Ahli Sebut Tol MBZ Masih Sesuai Standar, tapi Bikin Pengendara Tak Nyaman

Ahli Sebut Tol MBZ Masih Sesuai Standar, tapi Bikin Pengendara Tak Nyaman

Nasional
Ahli Yakin Tol MBZ Tak Akan Roboh Meski Kualitas Materialnya Dikurangi

Ahli Yakin Tol MBZ Tak Akan Roboh Meski Kualitas Materialnya Dikurangi

Nasional
Tol MBZ Diyakini Aman Dilintasi Meski Spek Material Dipangkas

Tol MBZ Diyakini Aman Dilintasi Meski Spek Material Dipangkas

Nasional
Jet Tempur F-16 Kedelepan TNI AU Selesai Dimodernisasi, Langsung Perkuat Lanud Iswahjudi

Jet Tempur F-16 Kedelepan TNI AU Selesai Dimodernisasi, Langsung Perkuat Lanud Iswahjudi

Nasional
Kemensos Siapkan Bansos Adaptif untuk Korban Bencana Banjir di Sumbar

Kemensos Siapkan Bansos Adaptif untuk Korban Bencana Banjir di Sumbar

Nasional
Ahli Sebut Proyek Tol MBZ Janggal, Beton Diganti Baja Tanpa Pertimbangan

Ahli Sebut Proyek Tol MBZ Janggal, Beton Diganti Baja Tanpa Pertimbangan

Nasional
Jokowi Kembali ke Jakarta Usai Kunjungi Korban Banjir di Sumbar

Jokowi Kembali ke Jakarta Usai Kunjungi Korban Banjir di Sumbar

Nasional
26 Tahun Reformasi, Aktivis 98: Kami Masih Ada dan Akan Terus Melawan

26 Tahun Reformasi, Aktivis 98: Kami Masih Ada dan Akan Terus Melawan

Nasional
Dewas KPK Sudah Cetak Putusan Etik Ghufron, tapi Tunda Pembacaannya

Dewas KPK Sudah Cetak Putusan Etik Ghufron, tapi Tunda Pembacaannya

Nasional
Anggota Komisi VIII Kritik Kemensos karena Tak Hadir Rapat Penanganan Bencana di Sumbar

Anggota Komisi VIII Kritik Kemensos karena Tak Hadir Rapat Penanganan Bencana di Sumbar

Nasional
PAN Tak Mau Ada Partai Baru Dukung Prabowo Langsung Dapat 3 Menteri

PAN Tak Mau Ada Partai Baru Dukung Prabowo Langsung Dapat 3 Menteri

Nasional
Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

Nasional
PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

Nasional
PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

Nasional
Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke