KILAS

BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
Salin Artikel

Puluhan Kades Benchmarking Study di China, Pelajari Perencanaan Pembangunan Terpadu di Desa

KOMPAS.com - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) membawa puluhan kepala desa (kades) asal Indonesia mengunjungi Desa Jiuziwan, Kecamatan Huaqiao, Provinsi Anhui, China. 

Dalam kegiatan benchmarking study itu, para kades mempelajari perencanaan pembangunan terpadu di China.

Direktur Jenderal (Dirjen) Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi (PPKTrans) Kemendesa PDTT Danton Ginting Munthe menjelaskan, kunjungan ke Desa Jiuziwan memberikan gambaran jelas perencanaan pembangunan desa secara terpadu dan komprehensif.

"Kesuksesan proyek (revitalisasi Desa Jiuziwan) ini bisa jadi materi yang bagus untuk direplikasi di Indonesia nantinya selama itu sesuai dengan akar budaya yang dimiliki oleh desa-desa di Indonesia," katanya yang memimpin rombongan kades  di China dalam siaran pers, Senin (23/10/2023).

Kunjungan tersebut diharapkan dapat memberikan pemahaman dan inspirasi yang berharga untuk implementasi pembangunan desa di Indonesia.

Desa Jiuziwan merupakan daerah pertanian yang direvitalisasi pada 2018 melalui proyek Pembangunan Teluk Jiuzi yang diinisiasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Anhui.

Revitalisasi itu untuk mendorong pembangunan desa agar lebih indah dan rapi serta lebih menertibkan kepemilikan terhadap tanah dan bangunan.

"Yang paling susah adalah bagaimana mengubah kebiasaan buruk masyarakat, seperti kedisiplinan dan kebersihan lingkungan," kata Kepala Desa Jiuziwan Wang.

Untuk itu, Pemprov Anhui dan stakeholder terkait mencari cara untuk mengatasi kendala tersebut dengan memberikan dukungan insentif dan fasilitas kepada masyarakat yang bersedia membangun Desa Jiuziwan.

Proyek pembangunan Teluk Jiuzi mencakup total area sebesar 6,67 kilometer persegi (km2). 

Dengan total investasi mencapai 500 juta yuan, proyek itu mengadopsi model konstruksi bersama dan kerja sama yang saling menguntungkan antara pemerintah, penduduk desa, operasi perusahaan, kolektif desa, dan partisipasi modal sosial.

Prinsip perencanaan terpadu, merek terpadu, dan operasi terpadu juga diimplementasikan dalam proyek itu.

Hasil dari proyek Teluk Jiuzi mulai terlihat dalam kurun waktu kurang dari satu tahun.

Lingkungan ekologi alami dan tampilan pedesaan di Desa Jiuziwan telah sepenuhnya diperbarui. Sementara itu, kehidupan spiritual dan material masyarakat terus diperkaya.

Warga Desa Jiuziwan, Zou, mengaku gembira terkait adanya proyek tersebut di desanya.

Dia menyebutkan, pembangunan tersebut, tidak hanya membuat lingkungan Desa Jiuziwan menjadi lebih baik, tetapi banyak orang yang bekerja di luar kota sudah kembali. 

“Bahkan, rumah tua yang tidak saya tinggali telah disewakan dan saya dapat menerima sewa sebesar 7.000 yuan per tahun," kata Zou.

Integrasi sumber daya

Di samping memperbaiki lingkungan pedesaan, proyek Teluk Jiuzi juga mengintegrasikan elemen baru, mengaktifkan sumber daya yang ada, dan mengembangkan industri baru.

Melalui prinsip konstruksi bersama dan berbagi, petani dapat mengalihkan dan menyewakan aset yang tidak digunakan.

Hal tersebut dapat membuat mereka berpartisipasi dalam penanaman primer, peternakan, pengolahan produk pertanian sekunder, dan jasa industri tersier.

Hasilnya, sekitar 200 penduduk desa setempat mendapatkan pekerjaan dengan pendapatan mencapai 3.550 yuan per orang per bulan.

Selain itu, lebih dari 1.000 hektar (ha) lahan pertanian dan 800 ha permukaan air telah direvitalisasi. 

Ada pula 33 rumah yang berhasil direvitalisasi setelah sebelumnya menganggur. Proyek ini juga secara langsung meningkatkan pendapatan petani lokal sebesar lebih dari 2,1 juta yuan.

Upaya-upaya lain yang dilakukan seperti, inovasi bisnis, dukungan terhadap usaha mikro kecil menengah (UMKM), perluasan rantai, peningkatan layanan, dan pembangunan merek. 

Dengan berbagai upaya tersebut, proyek Jiuziwan telah membangun komunitas kehidupan yang terintegrasi dengan ladang, hutan, air, desa, komunitas, dan manusia.

Model pembangunan yang terintegrasi itu mencakup sektor pertanian, pariwisata, budaya, serta dunia usaha. Model ini mewujudkan integrasi tiga industri pada sektor primer, sekunder, dan tersier.

Sementara itu, para kades asal Indonesia yang mengunjungi Desa Jiuziwan sangat mengapresiasi para penduduk desa setempat yang solid dalam membangun desa.

Sebagai informasi, turut hadir dalam kunjungan itu Direktur Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) dan Pusat Satuan Kawasan Pengembangan (PSKP) Rosyid, Sekretaris Ditjen PPDT Mety Susanti, Kepala Biro (Karo) Humas Erlin Chaerlinatun, serta lima pendamping benchmarking study.

https://nasional.kompas.com/read/2023/10/23/21372411/puluhan-kades-benchmarking-study-di-china-pelajari-perencanaan-pembangunan

Terkini Lainnya

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Nasional
PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Nasional
Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang 'Sapi Perah'

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang "Sapi Perah"

Nasional
Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Bukan Oposisi, tapi Kritikus

Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Bukan Oposisi, tapi Kritikus

Nasional
Telat Sidang, Hakim MK Kelakar Habis 'Maksiat': Makan, Istirahat, Shalat

Telat Sidang, Hakim MK Kelakar Habis "Maksiat": Makan, Istirahat, Shalat

Nasional
Ditanya Kans Anies-Ahok Duet pada Pilkada DKI, Ganjar: Daftar Dulu Saja

Ditanya Kans Anies-Ahok Duet pada Pilkada DKI, Ganjar: Daftar Dulu Saja

Nasional
Bagikan artikel ini melalui
Oke