Besok, ProJo Akan Deklarasikan Dukungan Resmi untuk Capres

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum kelompok relawan Pro Jokowi (ProJo) Budi Arie Setiadi mengatakan, pihaknya akan mendeklarasikan dukungan terhadap salah satu bakal calon presiden (capres) pada rapat kerja nasional (rakernas) yang digelar pada Sabtu (14/10/2023) besok.

Deklarasi rencananya dilakukan pukul 16.00 WIB setelah pembukaan dan peresmian rakernas.

"Tanpa mendahului teman-teman kita tunggu besok. (Deklarasi) Jam 16.00 WIB setelah pembukaan rakernas, peresmian rakernas, kita tunggu," ujar Budi Arie di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (13/10/2023).

Budi menjelaskan, rakernas ProJo kali ini digelar dua hari, yakni Sabtu hingga Minggu (15/10/2023) di Indonesia Arena, Senayan, Jakarta.

Acara inti pada Sabtu adalah deklarasi dukungan untuk capres. Sementara itu, acara pada Minggu akan diisi kegiatan internal untuk merumuskan langkah-langkah setelah deklarasi.

Secara keseluruhan, lanjut Budi Arie, rakernas ProJo akan dihadiri sekitar 20.000 orang relawan.

Selain itu, Presiden Joko Widodo dikonfirmasi akan hadir di agenda tersebut.

Bakal capres dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto juga dipastikan hadir. Selain itu, ProJo juga mengundang putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dan seluruh ketua umum parpol anggota KIM.

Sementara itu, saat ditanya apakah deklarasi dukungan pada Sabtu akan diberikan kepada Prabowo sebagai capres dan Gibran sebagai cawapres, Budi Arie tidak memberi jawaban.

"Mau tau aja kamu. Pokoknya kita mau deklarasi besok," tegasnya.

Sebelumnya, Budi Arie mengatakan, pihaknya kemungkinan besar akan memberi dukungan untuk bakal capres berinisial "P".

"Iya, siapa yang kita dukung akan diumumkan tanggal 14 (Oktober)," ujar Budi Arie di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (9/10/2023).

"Jadi Pak P ya nanti. Calon yang kita dukung adalah Pak P. Kecenderungan besar (ke Pak P)," tegasnya.

Namun demikian, Budi engga menegaskan apakah bacapres berinisial "P" adalah Prabowo Subianto.

"Ya pokoknya P lah. P itu bisa Pak Ganjar, bisa Pak Prabowo, bisa Pak Airlangga," lanjutnya sambil berkelakar.