Hal itu dia ungkapkan dalam acara Silaturahim Kebangsaan 1.000 Kiai dan Bu Nyai di Ponpes Al Falahiyyah, Mlangi, Sleman, Yogyakarta, Rabu (11/10/2023).
"Wong NU terkenale opo (Orang NU terkenalnya apa)? Gegeran akhire ger-geran (Ribut-ribut ujung-ujungnya lucu-lucuan). Gus Yahya ngono, Gus Yaqut petingkalan, biarin (Gus Yahya begitu, Gus Yaqut banyak tingkah, biarin). Barno, barno biasa latihan jadi pimpinan ora usah direken (Latihan jadi pimpinan, enggak usah digubris)" kata Cak Imin di Mlangi, Rabu.
Cak Imin menyampaikan, berbeda-beda pendapat dan pilihan merupakan hal wajar.
Oleh karena itu, dia tidak memusingkan polah Menag Yaqut karena menurutnya, mayoritas ulama tetap satu barisan dalam barisan politik.
"Insya Allah ijtima' ulama, mayoritas ulama, kebanyakan ulama, tetap satu barisan dalam politik ahlussunah wal jamaah," ucap dia.
Muhaimin menyatakan, ia telah mendapatkan pesan dari pengasuh Pondok Pesantren Daruttauhid Muhammad Thoifur Mawardi di Kedungsari, Purworejo.
Dia bilang, Kiai Thoifur mengingatkan tiga hal penting kepadanya, salah satunya tidak perlu menyerang balik jika diserang orang.
"Jawab dengan kita puja dengan baik. Kedua, kalau kamu niat mengabdi untuk Allah serahkan semua kerja keras kepada gusti Allah," ujar Cak Imin.
Hubungan antara PKB dengan Yaqut Cholil Qoumas tengah memanas setelah Yaqut membuat pernyataan "Jangan pilih pemimpin karena muka ganteng dan bicaranya manis" saat menghadiri acara doa bersama umat Buddha "Wahana Nagara Rahaja" di Hotel Alila, Solo, Jawa Tengah pada Jumat (29/9/2023).
Yaqut meminta agar masyarakat melihat lebih dahulu track record-nya sebelum memilih pemimpin.
Kendati demikian, Yaqut tak menyebut secara khusus sosok yang dimaksud dalam pernyataannya itu.
Pria yang karib disapa Gus Men ini sebelumnya dipercaya sebagai Ketua Bidang Pertahanan dan Keamanan DPP PKB Periode 2019-2024.
Menanggapi ancaman sanksi dari PKB, Menag Yaqut memastikan tak akan mencabut pernyataan tersebut.
Sebab, menurut Yaqut, publik harus memilih pemimpin dengan cara yang rasional, bukan sekadar melihat penampilan fisik.
Oleh karena itu, Yaqut menegaskan bahwa track record calon pemimpin penting untuk diperhatikan.
"Ya untuk apa mencabut omongan saya yang menyarankan kepada publik agar melihat track record calon pemimpin agar jangan hanya terpesona dengan (wajah ganteng dan) janji-janji dengan mulut manis. Mencabut (pernyataan) itu saya tidak mau," kata Yaqut, beberapa waktu lalu.
https://nasional.kompas.com/read/2023/10/12/10233441/singgung-menag-yaqut-cak-imin-gus-yaqut-petingkalan-biarkan-saja