Salin Artikel

Pengamat: Kasus Fredy Pratama Buktikan Lapas Rawan Jadi Tempat "Pembinaan Kejahatan"

Padalah, seharusnya, lapas berfungsi untuk membina napi supaya bisa keluar dari jaringan kejahatan.

"Kasus-kasus seperti FP (Fredy Pratama) dan lain-lain selama ini malah mengonfirmasi lapas bukan menjalankan fungsinya untuk membina napi untuk keluar dari jaringan kejahatan atau mencegah kejahatan," ujar Bambang saat dimintai konfirmasi, Jumat (6/10/2023).

"Tetapi secara tidak langsung malah menjadi tempat 'pembinaan kejahatan'. Seorang penjahat atau pengedar narkoba kecil belajar menjadi besar di lapas," kata dia.

Bambang mengatakan, selama tak ada perubahan tata kelola dan sistem keamanan di lapas, kasus-kasus pengendalian narkoba dari dalam lapas akan terus terulang.

Dia menilai, tata kelola lapas saat ini memberikan peluang pengelola lapas dan penjaga keamanan menjadi raja-raja kecil tanpa kontrol dan pengawasan yang berarti.

Bambang pun menyayangkan tidak adanya evaluasi sistem keamanan lapas yang diberlakukan secara berkala sehingga menimbulkan ancaman keamanan.

"Era sudah berubah menuju digitalisasi. Kalau sistem pengamanan masih manual, sementara para pelaku kejahatan sudah semakin modern dan canggih yang tak terbatasi ruang dan waktu, lapas hanya bisa membatasi fisik narapidana, tetapi tak bisa mencegah kejahatan yang dilakukannya," ucap Bambang.

Maka dari itu, Bambang memandang, telah terjadi involusi lembaga pemasyarakatan.

Fungsi lapas yang seharusnya berperan dalam crime prevention atau pencegahan kejahatan malah menurun.

Gembong narkotika internasional berkewarganegaraan Indonesia, Fredy Pratama mengendalikan kaki tangannya yang sudah mendekam di lembaga pemasyarakatan (lapas).

Hal ini terungkap ketika Direktorat Tindak Pidana Narkoba (Dittipidnarkoba) Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Kepolisian Republik Indonesia (Polri) memeriksa eks vokalis band Zivilia, Zulkifli alias Zul Zivilia sejak Rabu (4/10/2023) malam.

Zul diberondong 30 pertanyaan dalam pemeriksaan di Bareskrim Polri hingga Kamis (5/10/2023) sore.

"Itu katanya kalau di jaringan Fredy, itu di dalam (lapas) diopeni (dipelihara)," kata Direktur Tindak Pidana Narkoba Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri Brigjen Mukti Juharsa di Bareskrim Polri, Kamis.

Zul divonis 18 tahun penjara terkait kasus dugaan narkoba dan mendekam di Lapas Narkotika Kelas II Gunung Sindur setelah dibekuk polisi pada 2019.

Pemeriksaan Zul diperlukan untuk memburu jaringan Fredy, mengingat ia belakangan diketahui turut terlibat langsung dengan Cassanova, salah satu nama samaran Fredy Pratama, kala itu.

Adapun Fredy Pratama adalah kartel narkotika di Thailand dan Segitiga Emas (Golden Triangle).

Kawasan Segitiga Emas merupakan sebutan untuk wilayah bagian utara Asia Tenggara yang meliputi Burma (Myanmar), utara Laos, dan utara Thailand.

Mertuanya diduga kartel narkotika di Thailand. Polisi pun menduga gembong narkotika kelas kakap ini masih berada di Thailand, sebab istrinya adalah warga negara Thailand.

Tak heran, Kepala Bareskrim Polri Komjen Wahyu Widada mengatakan, jaringan Fredy Pratama adalah pengungkapan sindikat kasus narkoba terbesar se-Indonesia.

Pada kurun waktu 2020-2023, ada 408 laporan kasus narkoba terkait jaringan Fredy Pratama.

"Diketahui bahwa sindikat Fredy Pratama ini adalah sindikat narkoba yang cukup besar, mungkin terbesar," kata Wahyu dalam paparannya di Lapangan Bhayangkara, Mabes Polri, Jakarta, Selasa (12/9/2023).

Dia diketahui terlibat langsung dengan jaringan bandar besar narkotika Fredy Pratama. Keduanya melakukan komunikasi lewat BBM.

Sebelum ditangkap kepolisian, Zul direkrut sebagai pengedar atau kurir di Sulawesi Selatan, untuk disebarkan ke masyarakat umum di wilayah timur.

"Betul, Zul terlibat langsung kepada Fredy Pratama. Dan dia di dalam sel pun menerima uang sebanyak Rp 4 juta, kurang lebih 7 bulan atau 8 bulan dari Fredy Pratama," kata Mukti di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Kamis (5/10/2023).

https://nasional.kompas.com/read/2023/10/06/21281201/pengamat-kasus-fredy-pratama-buktikan-lapas-rawan-jadi-tempat-pembinaan

Terkini Lainnya

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPGĀ 

Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPGĀ 

Nasional
Menaker: Pancasila Jadi Bintang Penuntun Indonesia di Era Globalisasi

Menaker: Pancasila Jadi Bintang Penuntun Indonesia di Era Globalisasi

Nasional
Momen Jokowi 'Nge-Vlog' Pakai Baju Adat Jelang Upacara di Riau

Momen Jokowi "Nge-Vlog" Pakai Baju Adat Jelang Upacara di Riau

Nasional
Refleksi Hari Pancasila, Mahfud Harap Semua Pemimpin Tiru Bung Karno yang Mau Berkorban untuk Rakyat

Refleksi Hari Pancasila, Mahfud Harap Semua Pemimpin Tiru Bung Karno yang Mau Berkorban untuk Rakyat

Nasional
Singgung Kesejarahan Ende dengan Bung Karno, Megawati: Pancasila Lahir Tidak Melalui Jalan Mudah

Singgung Kesejarahan Ende dengan Bung Karno, Megawati: Pancasila Lahir Tidak Melalui Jalan Mudah

Nasional
Minta Tapera Tak Diterapkan, PDI-P: Rakyat Sedang Hadapi Persoalan yang Berat

Minta Tapera Tak Diterapkan, PDI-P: Rakyat Sedang Hadapi Persoalan yang Berat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke