Meski begitu, ia mengklaim pembicaraan itu belum dibahas di internal Demokrat.
“Ya kalau soal kemungkinan sih ada saja. Tapi sekarang kan sisa satu tahun. Tapi semua tergantung majelis tinggi,” ujar Syarief pada Kompas.com, Jumat (6/10/2023).
Ia kemudian mengaku tak tahu apakah ada tawaran kursi menteri yang disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat keduanya bertemu.
Syarief mengatakan, yang mengetahui informasi tersebut hanya Jokowi dan SBY.
“Saya enggak tahu kalau soal apakah ada tawaran atau tidak,” katanya.
Namun, Syarief hanya meminta publik menunggu ketika ditanya kemungkinan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi salah satu menteri Kabinet Indonesia Maju.
“Mudah-mudahan saja, ya enggak tahu, tergantung (keputusan) majelis tinggi,” ujarnya.
Diketahui wacana kocok ulang kabinet muncul setelah Syahrul Yasin Limpo memutuskan mengundurkan diri dari kabinet Jokowi pada 5 Oktober 2023.
Jokowi pun tidak mengangkat menteri baru, tapi mengisi ruang itu dengan menunjuk pelaksana tugas (Plt) yakni Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi.
Sebelumnya, Jokowi dan SBY sudah berbincang empat mata di Istana Kepresidenan Bogor pada 2 Oktober 2023.
Jokowi mengatakan, dirinya dan SBY sempat membahas soal pemilihan umum (Pemilu) 2024.
Belum diketahui detail pembicaraan keduanya. Tetapi, pasti pertemuan terjadi setelah Partai Demokrat bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang berisi partai politik (parpol) koalisi pemerintah dan mengusung Prabowo sebagai bakal calon presiden (capres).
https://nasional.kompas.com/read/2023/10/06/17552001/demokrat-buka-peluang-gabung-ke-kabinet-jokowi