Salin Artikel

Atas Nama Proyek Strategis

Penolakan masyarakat terhadap proyek strategis nasional sangat beralasan, yaitu karena mereka harus kehilangan rumah tempat tinggal dan mata pencaharian.

Penolakan masyarakat di berbagai tempat mulai dari Poco Leok Nusa Tenggara Timur, Desa Wadas Jawa Tengah, Air Bangis Sumatera Barat dan terbaru Pulau Rempang Batam, Riau, menunjukkan bahwa proyek strategis nasional punya masalah serius.

Selain mengabaikan hak ekonomi dan hak hidup masyarakat, proyek strategis nasional (PSN) terkesan mengabaikan kemanusiaan.

Negara memang punya hak mengelola sumber daya alam, hutan, lahan, dan pulau untuk kepentingan ekonomi dan pembangunan. Negara juga berhak menyewakannya kepada investor.

Namun begitu, di atas semua hak negara itu ada kehidupan jutaan rakyat Indonesia yang mesti diselamatkan dan bahkan diberi kehidupan serta hak-haknya.

Bukankah negara ini diperjuangkan kemerdekaannya untuk semua rakyat yang hidup di Tanah Air Indonesia? Bukankah kemerdekaan Indonesia bertujuan menyelamatkan anak-anak bangsa Indonesia dari penjajahan?

Lantas, kenapa rakyat Indonesia justru harus tergusur dari tanah kehidupan mereka sendiri? Kenapa rakyat Indonesia harus kehilangan tanah kelahiran demi pembangunan ekonomi negara? Untuk siapa sebenarnya pembangunan ekonomi itu dilakukan?

Bila negara boleh menyewakan lahan untuk investor, kenapa rakyat mesti meninggalkannya?

Kita patut bertanya, kenapa negara harus berdiri secara berseberangan dengan rakyat? Kepada siapa negara ini sesungguhnya berpihak, kepada rakyat atau investor?

Penolakan terhadap proyek strategis tidak berarti bahwa warga Indonesia antipembangunan, antiperubahan atau kemajuan.

Namun proyek strategis haruslah memperhatikan kehidupan rakyat Indonesia. Satu nyawa warga negara jauh lebih berharga dari sekadar peringkat angka pertumbuhan ekonomi.

Apa artinya investasi dan pertumbuhan ekonomi bila ratusan, bahkan ribuan warga negara harus kehilangan mata pencaharian dan ekonominya? Apa artinya pembangunan bila ribuan orang harus kehilangan rumah tempat tinggalnya?

Melihat dampak yang ditimbulkan pada kehidupan warga negara Indonesia, pemerintah perlu mengevaluasi kehadiran proyek strategis nasional.

Rakyat Indonesia yang sedang membangun dan melanjutkan kehidupan di Tanah Airnya yang merdeka tidak sepatutnya digusur atas nama apapun.

Mereka yang tergusur adalah pemilik sah republik Indonesia yang merdeka. Mereka ada untuk Indonesia dengan membangun kehidupan secara sederhana tanpa menjadi beban bagi negara.

Mereka tidak mencari makan dari uang negara bahkan sebalik, sedikit banyaknya, mereka justru menyumbang untuk negara.

Rakyat Indonesia yang hidup di bawah payung republik Indonesia mestinya dilindungi oleh negara, bukan digusur secara paksa.

Sekalipun tanah yang mereka tempati bersertifikat tanah negara. Karena negara adalah milik semua rakyat Indonesia.

Atas nama proyek strategis, penggusuran dan kekerasan tidak boleh menjadi suatu kenormalan.

https://nasional.kompas.com/read/2023/09/17/07154351/atas-nama-proyek-strategis

Terkini Lainnya

Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Nasional
Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis 'Mercy'

Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis "Mercy"

Nasional
26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

Nasional
Soal Perintah 'Tak Sejalan Silakan Mundur', SYL: Bukan Soal Uang, Tapi Program

Soal Perintah "Tak Sejalan Silakan Mundur", SYL: Bukan Soal Uang, Tapi Program

Nasional
Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Nasional
[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

Nasional
MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

Nasional
Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke