Salin Artikel

Nasib Budiman di Partai "Banteng" Diputuskan Hari Ini

JAKARTA, KOMPAS.com - Nasib politikus PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko di kandangnya sendiri, PDI-P, bakal diputuskan hari ini, Senin (21/8/2023). 

Dalam beberapa waktu terakhir, aktivis reformasi itu mendapat sorotan publik karena sikapnya yang mendukung bakal calon presiden Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Padahal, pada saat yang sama, PDI-P telah memutuskan mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai bakal capres di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Sikap Budiman yang bertolak belakang dengan keputusan banteng itu diduga karena aspirasi politikus yang sebelumnya maju pileg dari Daerah Pemilihan Jawa Timur VII tersebut, tak lagi diakomodir PDI-P.

Sehingga, ia pun mencoba melakukan manuver dengan mendukung Prabowo.

"PDI-P tidak lagi memberikan akses politis yang menguntungkan bagi Budiman," kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah kepada Kompas.com.

Ia pun menyorot soal kekalahan Budiman saat Pileg 2019 lalu. Saat itu, Budiman yang sama-sama maju dari dapil yang sama dengan Johan Budi, harus takluk dari mantan Juru Bicara Presiden Joko Widodo itu.

Budiman hanya mampu meraup 48.806 suara, sementara Johan Budi yang baru bergabung dengan PDI-P pada 2018, mampu meraup 76.395 suara.

"Pertama, ia tidak ditempatkan pada posisi strtaegis saat Pemilu 2019, sama halnya dengan Maruarar Sirait," imbuh Dedi.

Atas hal ini, Budiman pernah mengaku bahwa dirinya tidak lagi mengincar jabatan politik di Senayan karena sudah dua kali menjadi anggota DPR.

Budiman loyal ke Jokowi

Selain itu, sikap Budiman yang mendukung Prabowo diduga karena mengikuti kemauan Jokowi.

Dedi pun melihat, loyalitas Budiman ke Jokowi lebih besar dibandingkan ke PDI-P. Sehingga, ia pun diganjar jabatan sebagai Komisaris Independen PTPN V milik BUMN dan menjadi Ketua Pelaksana pembangunan Bukit Algoritma.

"Budiman sejauh ini lebih loyal pada Jokowi dibanding Partai," ucap Dedi.

"Dan ini menjadi faktor pendorong kenapa ia berpindah haluan mengikuti Jokowi untuk dukung Prabowo," sambung dia.

Di luar itu, Dedi menilai Budiman tidak sepaham dengan putusan PDI-P mengusung Ganjar.

Sosok Ganjar dianggap keliru untuk diusung karena tidak cukup kuat memenangi Pilpres.

"Sehingga ini pengaruhi pilihan kader untuk mencari kekuasaan di 2024. Dan Prabowo punya peluang itu, sekaligus karena faktor Jokowi yang juga dukung Prabowo," nilai Dedi.

Elektabilitas Ganjar dalam berbagai survei pun terlihat bersaing dengan Prabowo. Survei Litbang Kompas terbaru, misalnya, menunjukkan bahwa elektabilitas Ganjar sebesar 24,9 persen sementara Prabowo 24,6 persen.

Sementara dalam simulasi head to head, Prabowo justru unggul dari Ganjar dengan perolehan dukungan 52,9 persen berbanding 47,1 persen. 

Budiman dukung Prabowo

Untuk diketahui, Budiman resmi mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo di Semarang, Jawa Tengah pada 18 Agustus kemarin.

Padahal sebelumnya, Budiman dikenal kerap kontra dengan Prabowo. Budiman pun mengaku mengambil risiko untuk mendukung Prabowo sebagai Presiden.

Ia yakin mantan Pangkostrad itu bisa meneruskan kepemimpinan Indonesia.

"Tolong Pak Prabowo majukan kesejahteraan umum dengan mengembangkan koperasi, desa dan jaminan sosial untuk rakyat Indonesia," kata Budiman.

Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Hasto Kristiyanto mengungkapkan bahwa partainya akan menjatuhkan sanksi tegas kepada Budiman.

"Opsinya mengundurkan diri atau menerima sanksi pemecatan," kata Hasto dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Minggu (20/8/2023).

Terpisah, Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI-P Komarudin Watubun mengungkapkan bahwa nasib Budiman akan diputuskan siang ini.

"Sekitar jam 11-an," kata Komarudin kepada Kompas.com, Senin.

https://nasional.kompas.com/read/2023/08/21/09515751/nasib-budiman-di-partai-banteng-diputuskan-hari-ini

Terkini Lainnya

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPGĀ 

Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPGĀ 

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke