Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal MUI Amirsyah Tambunan saat dikonfirmasi terkait hasil rapat yang digelar Selasa (15/8/2023) kemarin.
"Ya suara bulat," kata dia kepada Kompas.com, Rabu (16/8/2023).
Amirsyah mengatakan, ada pertimbangan yang membuat suara di kalangan organisasi ulama itu bulat.
Pertimbangan yang paling kuat adalah aspek rekomendasi langsung dari Ketua Umum MUI Miftachul Akhyar yang mengundurkan diri.
"Dengan pertimbangan dari berbagai aspek diantaranya rekomendasi KH Miftahul Ahyar, maka dalam rapat pleno Dewan Pimpinan MUI telah menetapkan KH Anwar Iskandar sebagai Ketum MUI," kata Amirsyah.
Adapun untuk pengesahan pergantian Ketua Umum MUI disebut masih menunggu rapat paripurna yang akan dipimpin langsung oleh Dewan Pertimbangan MUI Maruf Amin.
Ketua Organizing Committe (OC) Rapat Pleno DP MUI, KH Rofiqul Umam Ahmad mengatakan, mengingat Maruf Amin juga sebagai Wakil Presiden RI, maka jadwal akan disesuaikan dengan kondisi Maruf Amin.
"Mengingat Beliau sebagai Wakil Presiden tentu sangat sibuk dengan tugas-tugas kenegaraan sehingga perlu berkonsultasi untuk jadwal Rapat Paripurna tersebut," ujar dia.
Sebagai informasi, Anwar Iskandar sebelumnya menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI periode 2020-2025.
Ia berasal dari keluarga pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Ulum, Banyuwangi.
Jenjang pendidikan ia tempuh dari Madrasah Ibtidaiyah (setara Sekolah Dasar) sampai Madrasah Aliyah (setara SMA) di pesantren keluarganya itu.
Sedangkan jenjang pendidikan tinggi ia tempuh di Perguruan Tinggi Tribakti Kediri dan menuntaskan program sarjana di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) sekarang Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah.
Kiai asal Banyuwangi ini juga pernah masuk politik praktis, menjabat sebagai Ketua Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Timur di tahun 1998.
Selain, itu dia pernah menjadi Ketua DPP Partai Kebangkitan Nasional Ulama di tahun 2008 yang partainya resmi dibubarkan Juni 2022.
https://nasional.kompas.com/read/2023/08/16/15002361/gantikan-miftachul-akhyar-anwar-iskandar-dapat-suara-bulat-jadi-ketum-mui