Salin Artikel

Soal Diskusi "Selamatkan Golkar" Berujung Ricuh, GMPG Diperiksa Dewan Etik Partai

JAKARTA, KOMPAS.com - Senior Inisiator Generasi Muda Partai Golkar (GMPG), Sirajuddin Abdul Wahab, dipanggil Dewan Etik Partai Golkar buntut menggelar diskusi bertajuk 'Selamatkan Partai Golkar Menuju Kemenangan Pileg 2024' yang berujung ricuh, pada Rabu (26/7/2023).

Sirajuddin dipanggil ke kantor DPP Partai Golkar untuk menghadap Dewan Etik Partai Golkar, pada Jumat (4/8/2023), hari ini.

Dalam kesempatan tersebut, Sirajuddin menyayangkan adanya oknum yang tiba-tiba menyerang acara diskusi GMPG.

"Yang tegas saya sampaikan kepada dewan etik adalah menyayangkan perilaku premanisme dan kekerasan yang kita anggap itu mencoreng daripada nilai-nilai yang selama dianut Partai Golkar," ujar Sirajuddin saat ditemui di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Jumat (4/8/2023).

"Apalagi, tindakan kekerasan itu yang menjadi korban teman-teman jurnalis yang harusnya jurnalis itu menurut UU, dilindungi. Tidak boleh mengalami kekerasan, baik fisik maupun non fisik. Karena jurnalis itu diatur sendiri oleh UU," sambungnya.

Kemudian, Sirajuddin mengaku dicecar pertanyaan oleh Dewan Etik Partai Golkar mengenai isu-isu Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) yang berkembang.

Dia mengatakan, GMPG tidak masuk ke ranah pelaksanaan Munaslub Partai Golkar.

Sirajuddin mengatakan, fokus GMPG adalah mempertanyakan persiapan Partai Golkar untuk menghadapi Pemilu 2024 yang tinggal 7 bulan lagi. Menurutnya, GMPG memiliki tanggung jawab moral terkait itu.

"Kita sebagai anak muda Partai Golkar ingin memastikan Partai Golkar ini terus ada. Kalau ibarat kata itu, 'kalau republik ini ada 1.000 tahun, ya kita berharap Golkar pun bisa hidup juga selama 1.000 tahun itu'," kata Sirajuddin.

Maka dari itu, kata dia, penting untuk dilakukan sebuah diskusi untuk membicarakan nasib Partai Golkar.

Sirajuddin turut menyinggung Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang belakangan sedang di dalam pusaran kasus dugaan korupsi minyak goreng.

"Jadi kita tidak masuk dalam wilayah pertarungan ataupun wilayah perebutan kekuasaan di pucuk pimpinan Partai Golkar. Tapi, GMPG fokus terhadap agenda yang di depan mata yang harus dijalani Partai Golkar tentang pemilu legislatif yang nanti akan dilaksanakan di Februari 2024," terangnya.

Sementara itu, Sirajuddin mengatakan, dirinya tidak disanksi oleh Dewan Etik Partai Golkar. Dia mengeklaim hanya mendapat banyak nasihat setelah pertemuan dengan Dewan Etik Partai Golkar.

Dia pun mengapresiasi Dewan Etik Partai Golkar yang terus menjaga moralitas partai.

"Dan tadi ketua dewan etik pun mempertegas kami tidak masuk dalam wilayah-wilayah yang lebih pragmatis, kami memang fokusnya itu tentang sesuatu hal yang menyangkut lebih pada internal, lebih pada pembinaan, lebih pada hal-hal yang menyangkut keadaban dalam mengelola partai," imbuh Sirajuddin.

Diberitakan sebelumnya, acara diskusi yang digelar oleh Generasi Muda Partai Golkar pada Rabu, 26 Juli berlangsung ricuh.

Sejumlah massa yang tak diketahui asalnya, tiba-tiba datang ke Restoran Pulau Dua, Senayan, Jakarta, tepat saat acara akan dimulai. Mereka meminta agar acara diskusi tidak dilanjutkan.

Seorang kamerawan Kompas TV yang tengah merekam perdebatan orang-orang tersebut dengan penyelenggara, tiba-tiba dipukul.

Awak media lain yang hadir di lokasi juga diminta tak mengambil gambar saat perdebatan terjadi.

Kemudian, ponsel reporter CNN Indonesia TV diserobot dan dilempar.

Belum diketahui dari mana asal sejumlah massa yang tak ingin diskusi itu dihelat.

Adapun diskusi tersebut mengangkat tema "Selamatkan Partai Golkar Menuju Kemenangan Pileg 2024".

https://nasional.kompas.com/read/2023/08/04/19503741/soal-diskusi-selamatkan-golkar-berujung-ricuh-gmpg-diperiksa-dewan-etik

Terkini Lainnya

Dilaporkan ke KPK, Khofifah: Saya Baru Dengar

Dilaporkan ke KPK, Khofifah: Saya Baru Dengar

Nasional
Dirut Jasa Raharja Rivan A Purwantono Berikan Kuliah Umum 'Etika Bisnis dan Keberlanjutan' di UGM

Dirut Jasa Raharja Rivan A Purwantono Berikan Kuliah Umum "Etika Bisnis dan Keberlanjutan" di UGM

Nasional
Klaim Lulus Uji Kelayakan Cagub dari PKB, Bobby Bicara Sosok Cawagub

Klaim Lulus Uji Kelayakan Cagub dari PKB, Bobby Bicara Sosok Cawagub

Nasional
Reformasi Birokrasi dan Konsep Resiprokal

Reformasi Birokrasi dan Konsep Resiprokal

Nasional
Bamsoet Klaim Ada Aspirasi Publik yang Ingin UUD 1945 Diamendemen Lagi

Bamsoet Klaim Ada Aspirasi Publik yang Ingin UUD 1945 Diamendemen Lagi

Nasional
Setelah Surya Paloh, Pimpinan MPR Akan Sambangi Amien Rais dan Cak Imin

Setelah Surya Paloh, Pimpinan MPR Akan Sambangi Amien Rais dan Cak Imin

Nasional
Temui Surya Paloh, Pimpinan MPR Sebut Demokrasi Indonesia Tersesat di Pola Transaksional

Temui Surya Paloh, Pimpinan MPR Sebut Demokrasi Indonesia Tersesat di Pola Transaksional

Nasional
Pihak Pegi Klaim Jadi Korban Salah Tangkap, Komisi III Tak Bisa Intervensi Kasus Vina Cirebon

Pihak Pegi Klaim Jadi Korban Salah Tangkap, Komisi III Tak Bisa Intervensi Kasus Vina Cirebon

Nasional
UU Kesejahteraan Ibu dan Anak Disahkan, Suami Bisa Cuti 5 Hari Dampingi Persalinan

UU Kesejahteraan Ibu dan Anak Disahkan, Suami Bisa Cuti 5 Hari Dampingi Persalinan

Nasional
RUU KIA Disahkan, Ibu Bekerja Berhak Cuti Melahirkan Sampai 6 Bulan

RUU KIA Disahkan, Ibu Bekerja Berhak Cuti Melahirkan Sampai 6 Bulan

Nasional
Jokowi Resmikan Dimulainya Pembangunan Universitas Gunadarma di IKN

Jokowi Resmikan Dimulainya Pembangunan Universitas Gunadarma di IKN

Nasional
Bobby Siap Adu Gagasan dengan Ahok di Pilkada Sumut

Bobby Siap Adu Gagasan dengan Ahok di Pilkada Sumut

Nasional
PSI Resmi Usung Khofifah-Emil di Pilkada Jatim 2024

PSI Resmi Usung Khofifah-Emil di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Bobby Sebut Grup Keluarga Jokowi Belum Bahas Kaesang Maju Pilkada

Bobby Sebut Grup Keluarga Jokowi Belum Bahas Kaesang Maju Pilkada

Nasional
Pihak Pegi Ngadu ke DPR, Minta Kapolri Dipanggil soal Kasus Vina Cirebon

Pihak Pegi Ngadu ke DPR, Minta Kapolri Dipanggil soal Kasus Vina Cirebon

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke