Salin Artikel

Kisah Imran Tolak Berlian dan Amplop Usai Bantu Jemaah Haji Tersesat

KOMPAS.com - Namanya Imran. Pria berusia 35 tahun ini merupakan Petugas Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama pada Jemaah Haji (PKP3JH).

Dalam penyelenggaraan haji 2023 ini, Imran bertugas di Sektor Khusus (Seksus) Masjid Nabawi.

Makanya tak heran bila Imran kerap terlihat hilir mudik di Masjid Nabawi membantu para jemaah yang tersesat.

Dia bahkan kerap menyisir hingga dini hari untuk memastikan semua jemaah tidak ada yang nyasar.

Kepada tim Media Center Haji (MCH), Imran menceritakan beberapa kisahnya. Salah satunya saat ia menolak berlian dan amplop dari jemaah haji.

Malam itu, sekitar pukul 02.00 dini hari Waktu Arab Saudi (WAS), Imran seperti biasa melakukan patroli di Masjid Nabawi dengan berjalan kaki.

Setibanya di Pos I Seksus tepatnya di pintu 332, Imran dikejutkan oleh seorang jemaah haji lansia berusia 70 tahun lebih yang meminta pertolongan.

"Sambil menangis dan meluk saya, jemaah haji itu bilang ke saya, kamu lah yang bisa menolong saya," ucap Imran di Madinah, belum lama ini.

Awalnya Imran tak mengira jika jemaah tersebut kesasar. Sebab saat bertemu, jemaah haji yang diketahui berasal dari Jakarta ini tengah berbicara dengan orang Arab dan Pakistan.

"Jemaah lansia itu bisa bicara bahasa Inggris, Pakistan, dan Arab. Jemaah lansia ini pinter sekali. Di Jakarta dia tinggal di daerah Menteng," tuturnya.

Sayangnya, tidak ada satu pun dari mereka yang mau menanggapinya. Apalagi, jemaah haji pria dengan ciri-ciri berambut putih tersebut tidak membawa tanda pengenal apa pun baik ID card Merah Putih, ponsel, mau pun gelang identitas.

"Enggak bawa apa-apa, penampilannya juga biasa cuma baju koko dan sarung," ujarnya.

Sebelum bertemu dirinya, jemaah lansia tersebut sebenarnya sudah bertemu petugas haji lainnya. Namun karena jemaah itu tidak membawa identitas akhirnya sulit dibawa pulang ke hotelnya.

"Jemaah haji lansia ini tidak membawa identitas. Yang dia ingat itu cuma telepon rumah. Kemungkinannya paking kita bawa ke Daker atau ke KBRI," ujarnya.

Upaya Imran membawa jemaah lansia tersebut ke penginapannya mulai menemukan titik terang. Hal itu setelah jemaah menyebut nomor telepon rumahnya di Jakarta.

"Akhirnya saya telepon rumahnya, anaknya yang angkat," kata Imran.

Setelah menceritakan apa yang terjadi, Imran kemudian diberi nomor telepon Satria, anaknya jemaah haji lansia yang juga ikut berhaji.

"Ternyata anaknya juga sedang mencari namun tidak ketemu. Dari situ baru diketahui jemaah ini tinggal di Hotel Karam Golden dekat pintu 322," ujar Imran.

Melihat kondisinya yang sudah tidak lagi sanggup berjalan, Imran memutuskan untuk mengantarkannya dengan kursi roda.

"Bapak ini bilang tolong anter saya nanti saya kasih berlian, tapi saya enggak mau. Saya dorong pakai kursi roda sampai ke hotel. Sampai ke kamar beliau mau kasih duit pakai amplop tetap saya tolak. Saya bilang sudah menjadi tanggung jawab petugas untuk membantu jemaah," ucapnya.

https://nasional.kompas.com/read/2023/07/28/19453391/kisah-imran-tolak-berlian-dan-amplop-usai-bantu-jemaah-haji-tersesat

Terkini Lainnya

Draf RUU Penyiaran Atur Penggabungan RRI dan TVRI

Draf RUU Penyiaran Atur Penggabungan RRI dan TVRI

Nasional
[POPULER NASIONAL] 'Curhat' Agus Rahardjo saat Pimpin KPK | Banjir Bandang di Sumbar Tewaskan Lebih dari 40 Orang

[POPULER NASIONAL] "Curhat" Agus Rahardjo saat Pimpin KPK | Banjir Bandang di Sumbar Tewaskan Lebih dari 40 Orang

Nasional
Tanggal 16 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 16 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pedangdut Nayunda Nabila Irit Bicara Usai Diperiksa Jadi Saksi TPPU SYL

Pedangdut Nayunda Nabila Irit Bicara Usai Diperiksa Jadi Saksi TPPU SYL

Nasional
KSP Ungkap 9 Nama Pansel Capim KPK Harus Sudah di Meja Setneg Akhir Mei, Juni Bekerja

KSP Ungkap 9 Nama Pansel Capim KPK Harus Sudah di Meja Setneg Akhir Mei, Juni Bekerja

Nasional
Uang Kuliah Mahal, Pengamat: Kebijakan Pemerintah Bikin Kampus Jadi Lahan Bisnis

Uang Kuliah Mahal, Pengamat: Kebijakan Pemerintah Bikin Kampus Jadi Lahan Bisnis

Nasional
Pansel Capim KPK Didominasi Unsur Pemerintah, KSP Beralasan Kejar Waktu

Pansel Capim KPK Didominasi Unsur Pemerintah, KSP Beralasan Kejar Waktu

Nasional
BNBP: Sumatera Barat Masih Berpotensi Diguyur Hujan Lebat hingga 20 Mei 2024

BNBP: Sumatera Barat Masih Berpotensi Diguyur Hujan Lebat hingga 20 Mei 2024

Nasional
Alexander Sarankan Capim KPK dari Polri dan Kejaksaan Sudah Pensiun

Alexander Sarankan Capim KPK dari Polri dan Kejaksaan Sudah Pensiun

Nasional
Draf RUU Penyiaran: Masa Jabatan Anggota KPI Bertambah, Dewan Kehormatan Bersifat Tetap

Draf RUU Penyiaran: Masa Jabatan Anggota KPI Bertambah, Dewan Kehormatan Bersifat Tetap

Nasional
Latihan TNI AL dengan Marinir AS Dibuka, Pangkoarmada I: Untuk Tingkatkan Perdamaian

Latihan TNI AL dengan Marinir AS Dibuka, Pangkoarmada I: Untuk Tingkatkan Perdamaian

Nasional
Siapkan Sekolah Partai untuk Calon Kepala Daerah, PDI-P Libatkan Ganjar, Ahok hingga Risma

Siapkan Sekolah Partai untuk Calon Kepala Daerah, PDI-P Libatkan Ganjar, Ahok hingga Risma

Nasional
Sektor Swasta dan Publik Berperan Besar Sukseskan World Water Forum Ke-10 di Bali

Sektor Swasta dan Publik Berperan Besar Sukseskan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
BNPB Minta Warga Sumbar Melapor Jika Anggota Keluarga Hilang 3 Hari Terakhir

BNPB Minta Warga Sumbar Melapor Jika Anggota Keluarga Hilang 3 Hari Terakhir

Nasional
Nurul Ghufron Akan Hadiri Sidang Etik di Dewas KPK Besok

Nurul Ghufron Akan Hadiri Sidang Etik di Dewas KPK Besok

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke