Alasannya, PAN ingin bergabung dengan langsung menawarkan Erick Thohir sebagai bakal calon wakil presiden (bacawapres) untuk Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
“Ya kalau mau gabung, lalu ada syarat, ya belum menarik lah ya,” ujar Huda dihubungi Kompas.com, Senin (3/7/2023).
Ia ingin partai politik (parpol) yang bergabung dengan KKIR mengedepankan kesamaan visi lebih dulu ketimbang mengajukan figur bacawapres. Apalagi, lanjut Huda, perolehan kursi PAN di DPR RI juga tak sebanyak PKB.
“Secara representasi kursi (parlemen) juga jauh di bawah PKB,” ucap dia.
Berdasarkan hasil Pemilu 2019, PKB saat ini memperoleh 58 kursi dan berada di peringkat kelima. Sedangkan PAN, mendapatkan 44 kursi DPR RI dan berada di peringkat kedelapan.
Huda pun mengungkapkan, usulan PAN untuk menduetkan Prabowo-Erick belum dikomunikasikan di internal KKIR.
Saat ini, hanya ada nama Prabowo dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar yang menjadi kandidat bakal calon presiden (bacapres) dan bacawapres.
“Ya sampai hari ini (Erick Thohir) belum jadi bahasan di KKIR, yang beredar hanya dua nama itu (Prabowo dan Muhaimin),” imbuh dia.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto menyatakan pihaknya bakal mendukung Prabowo menjadi bacapres untuk ketiga kalinya jika dipasangkan dengan Erick.
Ia pun berharap Prabowo bisa menjadi penengah komunikasi antara PKB, Gerindra, dan PAN untuk merealisasikan pengusungan Prabowo-Erick dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
https://nasional.kompas.com/read/2023/07/03/20013721/pan-minta-erick-thohir-jadi-cawapres-prabowo-pkb-mau-gabung-tapi-ada-syarat