Salin Artikel

Panglima TNI Resmikan KRI Bung Karno, Megawati dan Anak-anak Soekarno Hadir

Putra-putri Soekarno, di antaranya Guntur Soekarnoputra, Guruh Soekarnoputra, Sukmawati Soekarnoputri, dan Megawati Soekarnoputri tampak menghadiri upacara serah terima kapal korvet pabrikan lokal itu.

Megawati hadir didampingi dua anaknya, yakni Rizki Pratama dan Ketua DPR RI Puan Maharani.

Dalam sambutannya, Megawati mengungkapkan bahwa Yudo sempat datang ke rumahnya sebelum menjadi Panglima TNI dan bercerita soal kapal ini.

Presiden ke-5 RI itu mengaku bangga bahwa kapal itu hendak dinamai dengan nama ayahnya.

Yudo disebut sempat datang dengan ide menamainya KRI Prof Dr Ir Soekarno, tetapi ditolak Megawati.

"Saya bilang, dengan 'Bung' sajalah karena 'Bung' itu rasanya sama. Rasanya tidak ada gap. Dan karena ini sebuah kapal, menurut imajinasi saya pasti ini akan ke mana-mana dan menurut saya kan Bung Karno berarti beranjangsana kepada rakyatnya. Pikiran saya kan begitu. Mampir sana, sini, karena bapak saua memnag senangnya begitu," ujar Megawati.

Ia juga mengenang tatkala Soekarno disebut sering mengajaknya berkeliling melihat kapal. Megawati mengaku menanyakan kepada Yudo berapa lagi KRI yang sanggup dibuat Indonesia.

"Lalu Pak Yudo diam. Saya bilang, di sini kan ada Ketua DPR. Nanti bisa bicara dong urusan anggaran. Beliau langsung senyum-senyum. Saya pikir, masuk ini," kata dia.

Tampak hadir juga Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey dan Kalemdiklat Polri Komjen Purwadi Arianto.

Dari jajaran TNI, hadir Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana Muhammad Ali.

Adapun Kapal Korvet Bung Karno-369 akan menggantikan kapal kepresidenan KRI Barakuda-633 yang beroperasi selama 27 tahun.

KRI Bung Karno-369 dibangun oleh produsen pertahanan dalam negeri PT Karimun Anugrah Sejati di Batam.

KRI ini memiliki panjang 73 meter, lebar 12 meter, dan tinggi 5 meter.

Korvet Bung Karno memiliki bobot 650 ton dengan anak buah kapal sebanyak 55 orang personel dengan kecepatan jelajah 22 knot serta kecepatan maksimal 24 knot.

Kapal ini dipersenjatai dengan satu meriam Leonardo 40 mm, dua senapan mesin berat 20 mm, dan dua peluncur rudal permukaan ke udara.

KRI Bung Karno juga dilengkapi dengan terpedo dan sonar, serta dirancang mampu membawa helikopter Panther dan memiliki helidek yang mirip dengan korvet kelas Bung Tomo.

https://nasional.kompas.com/read/2023/06/01/17243101/panglima-tni-resmikan-kri-bung-karno-megawati-dan-anak-anak-soekarno-hadir

Terkini Lainnya

Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Nasional
Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Nasional
TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

Nasional
ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

Nasional
Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Nasional
Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Nasional
Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Nasional
Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Nasional
Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Nasional
Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Nasional
Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Nasional
Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

Nasional
3 Kriteria Jemaah Haji yang Bisa Dibadalhajikan: Wafat, Sakit dan Gangguan Jiwa

3 Kriteria Jemaah Haji yang Bisa Dibadalhajikan: Wafat, Sakit dan Gangguan Jiwa

Nasional
Nurul Ghufron Beri Sinyal Kembali Ikut Seleksi Capim KPK 2024-2029

Nurul Ghufron Beri Sinyal Kembali Ikut Seleksi Capim KPK 2024-2029

Nasional
Kecelakaan Bus 'Studi Tour', Muhadjir: Saya Kaget, Setelah Berakhir Mudik Malah Ada Kejadian

Kecelakaan Bus "Studi Tour", Muhadjir: Saya Kaget, Setelah Berakhir Mudik Malah Ada Kejadian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke