Salin Artikel

Survei Litbang Kompas Tunjukkan Alasan Publik Memilih Cawapres: Pengalaman, Prestasi, Merakyat, Berwibawa

Peneliti Litbang Kompas Eren Masyukrilla mengungkapkan terdapat beberapa alasan yang membuat responden merasa figur tertentu cocok untuk menjadi kandidat RI-2.

“Seperenam bagian responden menyampaikan pentingnya pengalaman dan prestasi yang dimiliki oleh kandidat cawapres,” ujar Eren dikutip dari Kompas.id, Rabu (24/5/2023).

Ia menyatakan pengalaman dan prestasi mengacu pada kinerja figur cawapres atas jabatan publik yang diembannya saat ini.

Para responden kemudian memiliki referensi atas kinerja para figur tersebut.

Eren menuturkan, figur cawapres dengan elektabilitas tertinggi dipegang oleh mereka yang menempati jabatan publik.

Pertama, Sandiaga Uno (11,9 persen) sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Kedua, Ridwan Kamil (9,3 persen) yang saat ini masih menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat.

Peningkatan elektabilitas cawapres juga terjadi pada Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD.

“Bahkan (Mahfud) mengantongi elektabilitas hingga 3,8 persen. Padahal, pada dua periode survei sebelumnya, tingkat keterpilihan Mahfud masih di bawah 1 persen,” papar Eren.

Eren juga mengatakan, alasan responden memilih figur cawapres juga didasari oleh citra merakyat dan berwibawa.

Citra merakyat didapat oleh Sandiaga Uno dan Ridwan Kamil.

Sementara, sepertiga responden Litbang Kompas menilai Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

“Latar belakangnya sebagai seorang militer dan kini menjadi pemimpin partai politik pun membuat kehadiran AHY di hadapan khalayak selalu dengan ciri khas kewibawaan serta sikap tegas,” imbuh dia.

Jajak pendapat dilakukan dengan tatap muka pada 1.200 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi Indonesia.

Dengan metode tersebut tingkat kepercayaan survei berada di angka 95 persen dengan margin of error kurang lebih 2,83 persen.

https://nasional.kompas.com/read/2023/05/24/19120221/survei-litbang-kompas-tunjukkan-alasan-publik-memilih-cawapres-pengalaman

Terkini Lainnya

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPGĀ 

Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPGĀ 

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke