Diketahui, Pemuda Muhammadiyah melaporkan AP Hasanuddin karena diduga mengancam membunuh warga Muhammadiyah dalam sebuah komentar di media sosial Facebook.
"Pada Hari Kamis 27/04, akan dilakukan pemeriksaan pelapor dan saksi dari pihak PP Muhammadiyah," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Sandi Nugroho saat dikonfirmasi, Kamis (27/4/2023).
Sandi mengatakan, selain memeriksa saksi pelapor, penyidik juga akan memeriksa sejumlah ahli. Di antaranya, ahli pidana, bahasa, sosiologi, ITE, dan media sosial.
Terpisah, Ketua Bidang Hukum dan Advokasi Pemuda Muhammadiyah, Nasrullah membenarkan undangan pemeriksaan itu.
"Hari ini tanggal 27 April 2023, pukul 13.30 diundang oleh penyidik Bareskrim Polri dalam rangka mendatangkan saksi untuk memberikan keterangan terkait laporan kami," ujar Nasrullah.
Ia mengatakan, saksi yang diundang sebanyak satu orang dari unsur Pemuda Muhammadiyah.
Menurutnya, saat ini pemberian keterangan masih sedang berlangsung di Gedung Bareskrim.
"Dari pemuda Muhammadiyah. Hari ini 1 saksi," katanya.
Diketahui, laporan Pemuda Muhammadiyah itu telah diterima dengan nomor LP/B/76/IV/2023/Bareskrim Polri tertanggal 25 April 2023.
Kejadian bermula saat akun AP Hasanuddin berkomentar di unggahan Facebook milik peneliti BRIN, Thomas Djamaluddin.
Pernyataan AP Hasanuddin yang viral dan diduga ancaman pembunuhan itu masih berkaitan dengan perbedaan penentuan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah antara Muhammadiyah dan pemerintah.
Dalam langkapan layar yang beredar di Twitter, Thomas merespons sebuah komentar dari Aflahal Mufadilah, yang menyebut bahwa Muhammadiyah sudah tidak taat kepada pemerintah terkait penentuan Lebaran 2023.
"Ya. Sudah tidak taat keputusan pemerintah, eh, masih minta difasilitasi tempat shalat ied. Pemerintah pun memberikan fasilitas," tulis komentar Thomas Djamaluddin.
Masih dalam kolom komentar yang sama, muncul akun bernama AP Hasanuddin yang mendukung Thomas dan menyatakan kemarahan terhadap warga Muhammadiyah.
"Perlu saya halalkan gak nih darahnya semua Muhammadiyah? Apalagi Muhammadiyah yang disusupi Hizbut Tahrir melalui agenda kalender Islam global dari Gema Pembebasan? Banyak bacot emang!!! Sini saya bunuh kalian satu-satu. Silakan laporkan komen saya dengan ancaman pasal pembunuhan! Saya siap dipenjara. Saya capek lihat pergaduhan kalian," demikian pernyataan AP Hasanuddin di Facebook.
https://nasional.kompas.com/read/2023/04/27/16062081/bareskrim-periksa-saksi-pelapor-dari-pemuda-muhammadiyah-terkait-kasus