JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut bahwa kasus Covid-19 di Indonesia belakangan kembali mengalami kenaikan.
Namun demikian, Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril bilang, peningkatan kasus virus corona di Tanah Air masih berada di bawah standar Badan Kesehatan Dunia atau WHO.
“Jadi ini parameter-parameter walaupun terjadi kenaikan, tapi masih menunjukkan angka-angka di bawah standar WHO, itu masih stabil,” kata Syahril dalam keterangan tertulis dilansir dari laman resmi Kemenkes, Selasa (18/4/2023).
Meski kasus harian dan kasus aktif meningkat, kata Syahril, angka kematian belum melebihi batas yang disyaratkan oleh WHO yaitu 1/100.000 penduduk. Pasien Covid-19 yang dirawat juga masih terbilang rendah, belum melawati angka 5/100.000 penduduk.
Kendati masih terkendali, Syahril menyebut, masyarakat harus tetap waspada lantaran penularan virus corona masih ada.
“Ini menjadi catatan kita semua sebagaimana peringatan WHO bahwasanya pandemi masih ada dan kemungkinan akan terjadi kenaikan kasus karena sumber varian baru,” ujarnya.
Kemenkes pun mengonfirmasi masuknya Omicron Arcturus, subvarian Covid-19 yang tengah jadi perhatian WHO, ke Tanah Air.
Subvarian tersebut pertama kali diumumkan Kemenkes pada Jumat (14/4/2023). Saat itu, Kemenkes mengungkap ada dua kasus Arcturus.
Kasus pertama ditemukan 23 Maret 2023, pasien merupakan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) dari India. Sementara, kasus kedua ditemukan 27 Maret 2023, yang mana pasien merupakan transmisi lokal.
Kemenkes memastikan, dua kasus tersebut kini sudah sembuh. Kedua pasien sakit sekitar 5-6 hari saja.
Selain dua kasus itu, pada Senin (17/4/2023), Kemenkes mengumumkan penambahan 5 kasus Arcturus yang seluruhnya merupakan pasien transmisi lokal. Dua pasien dari Surabaya dan tiga dari Jakarta.
“Kasus baru Arcturus menjadi tujuh orang,” kata Syahril.
Dia mengatakan, subvarian tersebut menyebabkan kenaikan kasus virus corona di berbagai negara. Dari 29 negara yang melaporkan subvarian Arcturus, beberapa yang mencatatkan kasus terbanyak antara lain India, Brunei Darussalam, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Australia.
“Ini (subvarian Arcturus) asal mulanya dari India itu sangat banyak,” katanya.
Adapun Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mencatat, kasus virus corona di Indonesia kembali naik baru-baru ini. Tak hanya kasus harian, kasus aktif pun menunjukkan peningkatan.
Sebelumnya, selama beberapa bulan ke belakang, penambahan kasus virus corona “hanya” berkisar di angka 200-300 kasus per hari. Kini, kasus harian tembus angka 900.
Tak hanya itu, penambahan jumlah kasus aktif yang semula di bawah 100 kasus per hari pun kini menyentuh angka 600 kasus.
Menurut data Satgas Penanganan Covid-19 yang dirilis Senin (17/4/2023), bertambah 725 kasus virus corona dalam sehari. Sehingga, total kasus Covid-19 sejak awal pandemi di Indonesia, 2 Maret 2020, hingga saat ini berjumlah 6.758.170 kasus.
Namun demikian, pada periode yang sama, kasus aktif berkurang 17 kasus dalam sehari. Dengan pengurangan tersebut, total ada 9.024 kasus aktif Covid-19 di Tanah Air.
Masih menurut data Satgas Penanganan Covid-19, tercatat ada 6 orang meninggal dalam sehari. Sehingga, total angka kematian akibat infeksi virus corona mencapai 161.129 kasus.
Sementara, dalam sehari, angka kesembuhan bertambah 736 kasus. Dengan demikian, total kasus sembuh sebesar 6.588.017 kasus.
https://nasional.kompas.com/read/2023/04/18/18511881/kemenkes-kasus-covid-19-naik-tapi-masih-di-bawah-standar-who