"Sistem negeri ini tentu sudah lebih baik, tapi harus lebih baik lagi untuk mencegah adanya suatu ketimpangan yang menyebabkan adanya ongkos tinggi yang menyebabkan harus korup. Kalau tidak korup enggak bisa. Bukan harus. Artinya menyebabkan orang korup," ujar JK saat ditemui di kantor Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jakarta, Kamis (13/4/2023).
JK menjelaskan, untuk menjadi pejabat di Indonesia, pasti membutuhkan ongkos politik.
Terutama jika seseorang ingin menjadi Presiden, JK memastikan orang tersebut pasti membutuhkan ongkos yang tinggi.
Untuk memenuhi biaya yang dibutuhkan, maka seorang capres membutuhkan sponsor sebagai penyokong dana.
Permasalahannya, kata JK, sponsor yang telah menyokong dana itu seolah-olah menjadi investor yang harus dikembalikan modalnya di kemudian hari.
"Itulah yang kemudian menyebabkan adanya suatu gap-gap antar masyarakat. Dan kemudian jadi orang berbuat tidak sesuai dengan aturan yang ada untuk memenuhi (ongkos) tadi," sambung JK.
Lalu, JK mengingatkan betapa pentingnya masyarakat untuk selalu hidup sederhana.
Dia bahkan menyarankan masyarakat untuk berwirausaha agar bisa maju mencalonkan diri sebagai pejabat publik tanpa harus korupsi.
"Kalau hidup sederhana, Anda tidak maju untuk korupsi. Tapi juga ada batasnya hidup sederhana itu. Maka tentu ada dua hal, pertama kita sendiri harus berbuat lebih baik lagi. Atau yang kedua ialah bagaimana masyarakat itu mempertinggi wirausahaan sehingga timbul alternatif untuk maju tanpa korup," imbuhnya.
https://nasional.kompas.com/read/2023/04/13/14293741/persoalkan-biaya-politik-tinggi-jusuf-kalla-bikin-orang-jadi-korupsi