Salin Artikel

Perludem Sayangkan Aksi Politikus Bagi-bagi Amplop Tak Dihukum Jera

Tidak adanya jeratan hukum untuk salah satu modus politik uang tersebut, kata Titi, karena saat ini belum memasuki masa kampanye, masa tenang, dan hari pemungutan suara pemilihan umum (Pemilu) 2024.

"Hari ini misal soal politik uang, kemarin ada kasus bagi-bagi uang di dalam amplop. Tidak bisa dilakukan penegakan hukum karena apa? Karena politik hukum hanya bisa dijerat kalau itu terjadi di masa kampanye, di masa tenang, serta saat pemungutan perhitungan suara," ujar Titi pada Rabu (12/4/2023).

Padahal, seharusnya, setiap kontestan Pemilu harus menjunjung tinggi integritas guna mewujudkan implementasi penyelenggaraan Pemilu yang berintegritas pula.

"Jadi apa yang kita harapkan dari penegakan praktik politik transaksional? Jadi masih banyak sekali kemudian persoalan-persoalan yang ditemukan menuju Pemilu 2024 ini," ungkap dia.

Permasalahan modus politik uang ini, kata Titi, seharusnya bisa mendorong adanya revisi Undang-Undang (UU) Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilu dan UU Nomor 10 Tahun 2016 Tentang Pilkada yang batal direvisi pada tahun 2021.

Sebab, berbagai permasalahan yang ditemukan pada Pemilu 2019, menurut Titi, bisa saja terulang kembali di Pemilu 2024.

"Saya kira untuk 2024 itu memang tantangan kita sangat besar. Satu, Undang-Undangnya tidak berubah, jadi apa yang menjadi tantangan di 2019 itu akan terduplikasi kembali di 2024, kemungkinan besar," imbuh dia.

Sebelumnya, jagad maya diramaikan dengan video bagi-bagi amplop berlogo partai politik di masjid yang diunggah pada Minggu (26/3/2023) oleh akun Twitter @PartaiSocmed.

Terlihat pada video tersebut, tertera logo PDI Perjuangan (PDI-P) pada amplop berwarna merah dan berisikan uang sejumlah Rp 300.000.

Saat dikonfirmasi, Anggota DPR RI Fraksi PDIP Said Abdullah mengatakan amplop tersebut diniatkan sebagai sembako dalam bentuk uang tunai yang diberikan kepada masyarakat sekitar Sumenep, Madura.

"Namun, akun anonim @PartaiSocmed membuat framing menyudutkan seolah-olah yang bersangkutan (pengurus PDIP) melakukan money politics sehingga melakukan terusan ke Bawaslu RI," kata Said saat dihubungi Kompas.com, Senin (27/3/2023).

https://nasional.kompas.com/read/2023/04/13/08483451/perludem-sayangkan-aksi-politikus-bagi-bagi-amplop-tak-dihukum-jera

Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke