Salin Artikel

Akrobat PDI-P Usai Ajang Piala Dunia U-20 Batal: Dari Kepala Daerah Tolak Israel hingga Berujung Salahkan PSSI

JAKARTA, KOMPAS.com - Pernyataan sejumlah kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang mulanya menolak keikutsertaan tim sepak bola Israel dalam Piala Dunia U-20 2023 kini justru menyesalkan keputusan Federasi Asosiasi Sepak Bola Internasional (FIFA) yang membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah kompetisi itu.

Saat ini timnas Indonesia dan sebagian masyarakat kecewa atas keputusan FIFA. Sebab, timnas Indonesia berharap bisa berlaga di ajang itu sebagai ajang batu loncatan menuju piala dunia.

Di sisi lain, keriuhan soal kehadiran timnas Israel dalam kompetisi dianggap sebagai bentuk politisasi oleh para politikus menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Penolakan 2 gubernur

Dua kepala daerah yang juga kader PDI-P, yaitu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Bali I Wayan Koster, turut menolak kedatangan timnas Israel.

Koster bahkan sempat menyampaikan dia khawatir jika situasi Bali menjadi tidak kondusif dalam proses pengundian (drawing) peserta dan tidak ingin memori kelam seperti peristiwa Bom Bali terulang.

Awalnya, penolakan dilakukan oleh Gubernur Bali yang menolak kehadiran timnas Israel di Indonesia. Pada 14 Maret 2023, Wayan Koster mengirim surat resmi penolakan Israel bernomor T.00.426/11470/SEKRET.

"Kami mohon agar Bapak Menteri mengambil kebijakan untuk melarang Tim dari Negara Israel ikut bertanding di Provinsi Bali. Kami, Pemerintah Provinsi Bali menyatakan menolak keikutsertaan Tim dari Negara Israel untuk bertanding di Provinsi Bali," bunyi isi surat tersebut.

“Duh, bukan sikap saya, (tapi) sikap pemerintah juga,” katanya saat ditemui di Gedung DPR-RI, Jakarta, Senin (27/3/2023).

Ganjar pun ikut menyuarakan penolakan kehadiran timnas Israel.

“Kita sudah tahu bagaimana komitmen Bung Karno terhadap Palestina, baik yang disuarakan dalam Konferensi Asia Afrika, Gerakan Non Blok maupun dalam Conference of the New Emerging Forces," kata Ganjar, Kamis (23/3/2023).

“Saya berharap agar diupayakan langkah-langkah terobosan bersama, tanpa kehadiran Israel," ungkap Ganjar.

Jaminan Jokowi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang juga kader PDI-P lantas menyampaikan pidato menanggapi polemik itu di tengah masyarakat.

Kepala Negara memastikan, keikutsertaan Timnas Israel pada Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia tak memengaruhi dukungan RI terhadap Palestina.

Indonesia, kata Jokowi, konsisten dan teguh memperjuangkan serta mendukung Palestina sebagai bangsa merdeka.

"Saya menjamin keikutsertaan Israel tidak ada kaitanya dengan konsistensi posisi politik luar negeri kita terhadap Palestina, karena dukungan kita kepada Palestina selalu kokoh dan kuat," kata Jokowi dalam keterangan persnya, Selasa (28/3/2023).

Jokowi mengatakan, Indonesia mendukung penyelesaian two state solution untuk Israel dan Palestina.

Prinsip ini sesuai dengan bunyi konstitusi yang menolak penjajahan dalam bentuk apa pun.

"Dan ini selalu kita sampaikan dalam forum-forum bilateral, forum multilateral, maupun forum internasional lainnya," ujar Jokowi.

Terkait penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2023, Jokowi mengatakan, Indonesia mengikuti proses seleksi yang panjang hingga dipercaya sebagai tuan rumah.

Dia menambahkan, semua pihak bekerja keras untuk unggul dari Brasil dan Peru yang juga mencalonkan diri sebagai tuan rumah.

Pada Oktober 2019, FIFA pun akhirnya resmi menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.

Sebelum FIFA memutuskan membatalkan penyelenggaraan Piala Dunia U20 2023 di Indonesia, Hasto meyakini Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa mengambil langkah saling menguntungkan supaya ajang itu tetap bisa digelar.

"Dan kami percaya Pak Jokowi mampu menyelesaikan persoalan ini dengan kemampuan Pak Jokowi, dengan lobi ketua umum PSSI, akan ada solusi terbaik,” kata Hasto dalam keterangannya, Rabu (29/3/2023).

Hasto mengungkapkan, PDI-P tak mempermasalahkan dengan berbagai usulan yang ada untuk menyelesaikan persoalan tersebut.

Contohnya, pelaksanaan Piala Dunia U-20 tetap digelar di Indonesia sesuai jadwal, tetapi pertandingan tim Israel dilakukan di negara tetangga.

"Kita tak masalah dengan solusi demikian, misalnya,” imbuh dia.

Saat itu, FIFA melarang Rusia bermain play-off Piala Dunia akibat perang Rusia-Ukraina.

Menurut Hasto, hal itu semestinya juga terjadi terhadap Israel. Sebab, Israel di bawah kepemimpinan Benyamin Netanyahu, kerap melakukan tindakan kekerasan secara massif di Tepi Barat, bahkan rumah sakit pun dibom.

“Sehingga kita memahami, kami melakukan kajian-kajian termasuk ada data survei yang menyatakan sentimen negatif. Kemudian ada kelompok tertentu yang mau menunggangi piala dunia yang sebenarnya jauh dari politik, untuk tujuan politik. Kita masih ingat bagaimana terjadi berbagai tindak kekerasan yang dilakukan ekstrem kanan,” urai Hasto.

Secara terpisah, Anggota Komisi X DPR dari Fraksi PDI-P Andreas Hugo Pareira mengaku tak sependapat jika ada anggapan agar tidak boleh mencampuradukkan politik dengan olahraga.

"Yang seharusnya kita tahu lebih dulu, dan kita sudah antisipasi karena apa, ini sekarang berkembang di kita, seolah-olah olahraga itu tidak (ada) kaitannya dengan politik gitu," kata Andreas dalam rapat kerja (raker) Komisi X DPR bersama Pelaksana Tugas (Plt) Menpora Muhadjir Effendy membahas pelaksanaan Piala Dunia U-20 di Indonesia, Selasa (28/3/2023) malam.

"Menurut saya tidak benar, saya beda pendapat dengan kebanyakan orang yang mengatakan seperti itu," lanjut dia.

Andreas menilai, perhelatan olahraga pasti berhubungan dengan politik. Karena, kata dia, banyak hal menyangkut sepak bola itu politik, seperti soal keamanan, ekonomi dan sosial.

Sejumlah elemen tersebut mestinya sudah diantisipasi. Misalnya, terkait keikutsertaan tim nasional sepak bola Israel dalam Piala Dunia U-20.

"Seharusnya dari awal kita harus bisa lebih dahulu mengantisipasi ini. Karena itu tadi, dia datang jadi masalah, kontroversi, dia tidak datang jadi kontroversi juga gitu," imbuh dia.

Politikus senior PDI-P Hendrawan Supratikno menilai kegagalan itu adalah akibat kelemahan lobi yang dilakukan PSSI kepada FIFA.

"Kami menyayangkan pembatalan event besar tersebut. Lobi-lobi PSSI terasa lemah atau tumpul," ujar Hendrawan saat dimintai konfirmasi, Kamis (30/3/2023).

Hendrawan menyampaikan, PDI-P sudah sejak Agustus 2022 mengingatkan pemerintah mengenai keikutsertaan Israel dalam Piala Dunia U-20 di Indonesia.

Dia mengatakan, alangkah baiknya apabila ketika sedang bertanding melawan Israel, pertandingannya dilakukan di luar negeri saja.

"Padahal sudah lama, sejak Agustus 2022, kami mengingatkan konsekuensi keikutsertaan Israel. Dari awal kami mengusulkan untuk pertandingan yang diikuti Israel dilakukan di LN, negara tetangga, karena kita dalam posisi sebagai Ketua ASEAN," kata dia.

Sementara itu, Hasto menyampaikan pendapat yang sama dengan Hendrawan.

"Sikap kami muncul setelah Israel dipastikan lolos kualifikasi," kata Hasto dalam keterangannya, Kamis (30/3/2023).

Hasto mengungkapkan, PDI-P sudah menyampaikan sikap penolakan itu bahkan kepada pemerintah.

PDI-P, kata Hasto, sudah melakukan komunikasi dengan pemerintah bahwa berbagai kerentanan politik dan sosial bisa terjadi jika timnas Israel tetap bertanding di Indonesia.

"Sejak bulan Agustus 2022. Kami bertemu dengan Menteri Luar Negeri dan beberapa bulan kemudian dengan Menteri Sekretaris Negara (membahas Israel lolos)," ujar Hasto.

Menurut Hasto, langkah tersebut diambil agar pemerintah bisa segera mencari solusi terbaik atas penolakan ini.

Ia mengatakan, salah satu solusinya dengan memindahkan pertandingan Israel ke negara tetangga terdekat.

"Sehingga, U20 tetap bisa diselenggarakan di Indonesia minus Israel," katanya.

Hasto menyatakan sedih dan menyayangkan keputusan FIFA. Akan tetapi, menurut dia tidak ada agenda politik di balik penolakan terhadap timnas Israel.

"Suara menolak kehadiran Israel adalah suara kemanusiaan, bukan kehendak politis. Kesadaran sejarah juga harus terus diperkuat," tutur dia.

"Untuk diingat, Stadion Gelora Bung Karno (GBK) lahir sebagai penolakan terhadap Israel," sambung Hasto.

(Penulis : Adhyasta Dirgantara, Nicholas Ryan Aditya | Editor : Icha Rastika, Novianti Setuningsih, Sabrina Asril, Dani Prabowo, Bagus Santosa)

https://nasional.kompas.com/read/2023/03/31/04000081/akrobat-pdi-p-usai-ajang-piala-dunia-u-20-batal-dari-kepala-daerah-tolak

Terkini Lainnya

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke