Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali mengatakan bahwa TNI AL mengerahkan dua hingga tiga kapal perang Republik Indonesia (KRI) dalam operasi itu.
“Unsurnya sekitar dua sampai tiga (KRI), melihat luasan sektor operasi,” ujar Ali saat ditemui di sela-sela bakti sosial korban gempa di Desa Cibulakan, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, pada Sabtu (18/3/2023).
Ali mengatakan bahwa operasi itu bekerja sama dengan Australia dan telah berjalan tiga tahun belakangan.
“Mungkin sekitar dua sampai tiga tahun, sudah berjalan,” kata Ali.
Pada tahun ini, Operasi Siaga Jaga Baruna dimulai lagi dengan ditandai kedatangan Komandan Guskamla (Danguskamla) Koarmada II Laksamana Pertama (Laksma) Teguh Prasetya menggunakan KRI Multatuli-561 di Dermaga Mako Lantamal VII, Kupang, NTT, Rabu (15/3/2023).
Selain itu, demi tegaknya kedaulatan wilayah perairan Indonesia, terutama di perbatasan.
Salah satu kapal yang terlibat dalam operasi tersebut yaitu KRI Multatuli-561.
“Jadi, KRI Multatuli 561, yang kini sandar di Kupang, bersama KRI lainnya akan beroperasi selama 300 hari ke depan untuk menjaga wilayah perbatasan Indonesia dan Timor Leste," kata Komandan Lantamal VII Kupang Laksamana Pertama TNI I Putu Darjatna di Kupang, Rabu (15/3/2023), dikutip dari Antara.
Operasi itu, menurut dia, sebagai bagian dari memantau pergerakan nelayan asal NTT yang sering mencari ikan hingga menerobos masuk ke wilayah perairan Australia.
https://nasional.kompas.com/read/2023/03/18/19111731/tni-al-gelar-operasi-siaga-jaga-baruna-di-perbatasan-dengan-timor-leste-dan
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan