Salin Artikel

RS Polri Kramat Jati Siapkan Posko Identifikasi Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang

JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah Sakit (RS) Polri R Said Sukanto, Kramat Jati menyiapkan posko untuk mempermudah proses identifikasi koran meninggal dunia akibat kebakaran besar yang terjadi di Depo Pertamina, Plumpang, Jakarta Utara, pada Jumat (3/3/2023) malam.

Kepala Pusat Kedokteran (Kapusdokes) Polri Irjen Asep Hendradiana menyebut pihak RS Polri di Kramat Jati juga telah menerima sejumlah korban yang meninggal dunia akibat kejadian itu untuk diidentifikasi.

"Untuk memudahkan pemeriksaan dan identifikasi korban meninggal Depo Pertamina Plumpang, RS Polri R Said Sukanto Pusdokkes Polri telah menyiapkan Posko Ante Mortem dan Posko Mortem," ujar Asep saat dihubungi, Sabtu (4/3/2023).

Asep menegaskan pihaknya siap membantu warga masyarakat yang merasa kehilangan atau menjadi korban musibah akibat kebakaran itu.

"RS Polri R Said Sukanto juga siap membantu dan memberikan pertolongan dan pengobatan bagi korban yang mengalami luka bakar karena peristiwa tersebut," tuturnya.

Sementara itu, pantauan Kompas.com di RS Polri Kramatjati pada Sabtu pagi, masih terpantau sepi.

Belum tampak ada keluarga korban yang datang.

Pihak RS disebut tengah mempersiapkan konferensi pers terkait identifikasi jenazah.

Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran juga mengatakan proses identifikasi korban tewas akibat kebakaran pipa BB di Depo Pertamina, Plumpang, Jakarta Utara, sedang berlangsung di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur.

Fadil mengatakan, proses identifikasi dilakukan dengan mencocokkan sampel data ante morfem dari pihak keluarga dengan post morfem jasad korban. Sebab, ada jasad korban mengalami luka bakar hingga 100 persen.

"Jadi bagi yang kehilangan keluarga, kita akan ambil identifikasi primernya, sidik jari kalau punya data sidik jari. Kemudian sidik gigi kalau punya kondisinya giginya, kalaupun itu tidak punya paling terakhir DNA," kata Fadil, Jumat malam.

17 orang tewas

Sebagai informasi, Kebakaran hebat di Depo Pertamina Plumpang di Jalan Tanah Merah Bawah Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, terjadi pada Jumat (3/3/2023) malam.

Api pertama kali dilaporkan muncul pada pukul 20.11 WIB, berasal dari ledakan pipa bahan bakar minyak (BBM) di area Depo.

Kepala Seksi (Kasie) Ops Damkar Jakarta Utara, Abdul Wahid menjelaskan bahwa berdasarkan informasi awal yang didapatkan, pipa yang dialiri oleh BBM tersebut meledak karena tersambar petir.

"Kalau info yang diterima itu kesamber petir," ujar Wahid saat dikonfirmasi, Jumat malam.

Setelah itu, api pun dengan cepat membesar karena dipicu karena banyaknya BBM di area Depo Pertamina.

Hembusan angin yang kencang di lokasi kejadian lalu membuat api menyambar ke area sekitar hingga pemukiman warga.

Sebanyak 52 unit mobil pemadam dengan 260 petugas dari Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta dikerahkan ke lokasi kebakaran.

Kebakaran tersebut baru berhasil dipadamkan setelah petugas berjibaku memadamkan api selama lebih dari enam jam.

Pemadaman dinyatakan selesai pada Sabtu dini hari pukul 02.19 WIB.

Data terakhir, ada 17 orang tewas dan 51 luka-luka akibat kebakaran itu.

https://nasional.kompas.com/read/2023/03/04/09382531/rs-polri-kramat-jati-siapkan-posko-identifikasi-korban-kebakaran-depo

Terkini Lainnya

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Nasional
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke